BREAKING NEWS

Rabu, 03 Maret 2021

Elpiji Langka dan Mahal, Mahasiswa Banjarmasin Demo Kantor Pertamina

BANJARMASIN- Tidak lebih dari sepuluh, Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin menyerbu Kantor PT Pertamina (Persero) Sales Area Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat, Rabu, (3/3/2021) pagi.

Mahasiswa ini berunjuk rasa soal kelangkaan dan mahalnya elpiji 3 kg pasca banjir di Kalimantan Selatan. Sering dijumpai harga gas elpiji 3 kg di lapangan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp17.500/tabung.

Di samping harganya yang melonjak tinggi, elpiji juga mengalami kelangkaan di tengah masa pandemi covid-19 dan pasca banjir yang melanda Kalsel.

Permasalahan kelangkaan dan mahalnya gas melon ini sendiri bukan persoalan baru. Ini sudah menjadi permalasahan tahunan. Sehingga para mahasiswa ini menilai kondisi  ini tidak disikapi secara serius oleh pihak terkait.

"Kita minta pertamina untuk mengatasi kelangkaan dan harga eceran yang tidak sesuai regulasi," terang Fahriannor kepada awak media.

Ujar Fahri, pihaknya juga meminta Pertamina membaharui sistem dan memperketat pengawasan distribusi LPG agar kejadian serupa tidak lagi terulang.

"Setiap tahun aksi mahasiswa pasti soal LPG. Kami tidak ingin ini terus terulang," ucapnya.

Sementara itu, Drestanto, Sales Area Manager Pertamina Kalselteng mengklaim, sejauh ini berbagai upaya telah dilakukan agat penyaluran elpiji tepat pada sasaran.

Bahkan Pj Gubernur Kalsel telah menerbitkan surat edaran agar masyarakat berpenghasilan di atas Rp1,5 juta untuk tidak menggunakan elpiji 3 kg, termasuk ASN.

Ia mengakui, memang proses distribusi masih terkendala. Lantaran akses jalan  Gubernur Syarkawi masih dalam kondisi rusak. Menyikapi ini, pihaknya untuk sementara masih menggunakan tongkang dan kapal penyeberangan LCT.

"Meski jalan di Gubernur Syarkawi mulai diperbaiki. Tetapi kalau hujan akan terkendala lagi," tambahnya.

Ia pun meminta, agar masyarakat bisa mentaati ketentuan berlaku. Karena stok elpiji 3 kg yang didatangkan sebenarnya telah memenuhi bahkan melebihi data warga yang berhak menerimanya.

"Setiap bulan stok kita ada sekitar 2,5 juta tabung. Jumlah itu sudah di atas data warga miskin," pungkasnya. (rus/her/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes