TAMIANG LAYANG- Warga Desa Magantis, Kecamatan Dusun Timur, harapkan pembangunan jalan alternatif, yang disampaikan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Timur, saat pertemuan reses perorangan, Minggu (25/04/2021).
Kepada Anggota DPRD Barito Timur, Winda Sari S.Kom, M.M, warga berharap pembangunan jalan alternatif. Karena kalau ada acara hajatan seperti pernikahan jalan satu-satunya tersebut di tutup.
Menanggapi apa yang disampaikan warga tersebut, Anggota DPRD Barito Timur, Winda Sari S.Kom, M.M, mengungkapkan dirinya akan membantu mengusulkan apa yang disampaikan warga tersebut.
"Terkait permintaan warga ini, nanti akan kita bantu usulkan kepada Pemerintah Daerah," ucapnya.
Winda Sari S.Kom, M.M juga mengatakan, reses ini merupakan masa penting yang sejatinya adalah kewajiban yang dilakukan anggota DPRD untuk turun ke Daerah Pemilihan (Dapil) bertemu konstituen sebagai upaya untuk mendapatkan dan mendengarkan serta menjaring aspirasi masyarakat.
"Hasil reses ini akan dilaporkan dalam paripurna untuk menjadi pokok-pokok pikiran DPRD sebagai usulan untuk program prioritas Tahun Anggaran 2022," ujar Srikandi yang merupakan Kader Partai Perindo itu.
Menurutnya, mengingat pembatasan sosial yang harus dijalankan karena masih dalam masa pandemi COVID-19, maka reses kali ini tidak mengundang seluruh masyarakat.
"Kami hanya mengundang sebatas pemerintahan desa, ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan," ujarnya lagi.
Dalam reses tersebut, Winda Sari S.Kom, M.M disambut antusias oleh warga masyarakat Desa Magantis, sekaligus membagikan paket sembako dan masker yang jumlahnya lebih dari 50 paket.
"Kunjungan reses ini kami sekaligus ikut serta membatu warga masyarakat yang terkena dampak COVID-19," tandasnya.
Diketahui, kunjungan reses perorangan ini dilaksanakan selama 3 hari terhitung dari 18-19 dan 25 April 2021. Winda Sari S.Kom, M.M mengunjungi yakni Desa Jango Kecamatan Patangkep Tutui, serta Desa Matabu dan Desa Magantis Kecamatan Dusun Timur. (zi/jp).
