TAMIANG LAYANG- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur, H. Abdul Majid Rahimi melalui Penyelenggara Haji dan Umrah, Ahmad Janawi, mengatakan bahwa Pemerintah RI melalui Kementerian Agama telah resmi mengumumkan tidak memberangkatkan calon jamaah haji 2021 pada musim haji tahun ini.
"Hal itu sesuai keputusan Menag RI Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H 2021 M," kata Ahmad Janawi kepada jurnalispost.online di Tamiang Layang, Sabtu (12/06/2021).
Dalam keputusan itu, kata Janawi, ada beberapa alasan pemerintah tidak memberangkatkan haji pada tahun ini.
Pertama, pembatalan pemberangkatan haji 2021 terkait dengan kondisi pandemi COVID-19 yang belum membaik.
Kedua, pemberangkatan dibatalkan karena pemerintah Arab Saudi sampai saat ini belum membuka akses ibadah haji 2021.
Menyangkut daftar tunggu calon jamaah haji, Janawi menjelaskan, khususnya di Barito Timur mencapai 25 tahun.
"Jika calon jamaah haji mendaftar tahun 2021 ini, kemungkinan besar mereka baru akan diberangkatkan ke tanah suci tahun 2045," kata Ahmad Janawi kepada jurnalispost.online di Tamiang Layang, Sabtu (12/06/2021).
Namun demikian, kata Janawi, hal itu belum diakumulasikan dengan jumlah jamaah haji yang batal berangkat ke tanah suci tahun 2020 dan 2021.
"Oleh karenanya, besar kemungkinan calon jamaah haji yang mendaftar tahun 2021 baru akan diberangkatkan ke tanah suci tahun 2047," ujarnya.
Sementara untuk jamaah haji usia lanjut, kata Janawi, ada prioritas untuk berangkat lebih cepat. Namun, syaratnya minimal berusia 60 tahun. Kemudian bisa dipercepat jika sudah mendaftar terhitung tiga tahun sebelum pemberangkatan.
Sedangkan, CJH yang tidak masuk kategori usia lanjut, dipastikan tidak bisa berangkat lebih cepat. "Kalau yang normal, ya menunggu 25 tahun," imbuh Janawi.
Ia juga menuturkan, sementara hingga saat ini sudah 1877 orang daftar tunggu yang mendaftar ke tanah suci.
"Khusus yang mendaftar haji di Kemenag Bartim per Januari hingga Mei 2021, ada sebanyak 37 orang, dengan rincian Januari 14 orang, Februari 3 orang, Maret 10 orang, April 10 orang. Sedangkan Mei kosong atau nihil," demikian Ahmad Janawi. (zi/jp).
