KANDANGAN- Oprit jembatan penghubung Jalan Bayampah menuju Dusun Niih, Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali ambrol, Minggu (12/9) kemarin.
Ambrolnya oprit jembatan itu diakibatkan banyaknya tumpukan ranting pohon dan bambu yang dibawa oleh arus sungai. Sehingga menyebabkan aliran sungai pasca diguyur hujan lebat terhambat dan menghantam bibir jembatan hingga ambrol.
Sekretaris Desa Hulu Banyu, Yusranto, mengatakan ambrolnya oprit jembatan itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita yang diakibatkan oleh banyaknya tumpukan sampah.
"Pagi tadi masyarakat masih bisa melewati jembatan, namun kini sudah tidak bisa lagi,” ucapnya saat dikonfirmasi jurnalispost.online, Minggu kemarin.
Meski tidak ada korban saat kejadian, namun akibatnya jembatan tersebut kini tidak bisa dilintasi kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
"Beruntung saat kejadian masyarakat tidak ada yang melintasi jembatan, jadi tidak ada korban,” kata Yusranto.
Yusranto menjelaskan ambrolnya oprit jembatan Jalan Bayampah ini merupakan yang kedua kalinya. Dimana, peristiwa serupa pernah terjadi pada Senin, 11 Januari 2021 lalu dengan penyebab yang sama.
"Dengan rusaknya jembatan ini membuat aktivitas masyarakat setempat otomatis terganggu. Terlebih jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung antar desa," terangnya.
Lanjut Yusranto mengatakan, jalan ini menghubungkan antara Desa Hulu Banyu dengan beberapa Dusun di Desa Tumingki. "Agar bisa beraktivitas, masyarakat setempat terpaksa harus melewati jalan alternatif untuk sementara dengan jarak yang lebihi jauh dari sebelumnya," kata dia.
Menurutnya, masyarakat bisa melewati Jembatan Gantung Niih melalui jalan gang di muka Kantor Desa Hulu Banyu. "Itu pun hanya roda dua saja yang bisa," demikian Yusranto. (af/jp).
