BREAKING NEWS

Sabtu, 16 Oktober 2021

23 Paket Proyek di Pemerintah Provinsi Kalsel Dibatalkan

BANJARBARU- Puluhan paket proyek pengerjaan diberbagai instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada 2021 terpaksa dilakukan penundaan.

Penyebabnya karena adanya refocusing anggaran karena dampak pandemi COVID-19 di Banua.

Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Setda Provinsi Kalsel Rahmaddin menjelaskan, pengerjaan yang telah dan sedang dikerjakan berjumlah 234 paket dari total 265 paket yang masuk.

"Dari itu, ada paket proyek yang masih dalam proses sebanyak 7 paket, dan 1 paket belum tayang. Kalau yang dibatalkan tahun ini karena Refocusing sebanyak 23 paket,” ujarnya Rabu (13/10) lalu.

Dirincikannya, dari total 265 paket yang masuk dan diproses dirinci ada tender yang bersumber dari APBD murni sebanyak 168 paket dengan pagu anggaran Rp.530.698.460.568,26 dan realiasi anggaran sebesar Rp.346.393.282.443,61 dengan efisiensi anggaran sebesar Rp.49.942.467.189,65.

Ada pula, untuk tender yang bersumber dari dana DAK ada 63 paket dengan pagu anggaran Rp.108.450.659.250 dengan realisasi anggaran Rp.93.471.657.373,45 dengan efisiensi anggaran Rp 15.145.506.293,23.

Tender yang bersumber dari dana APBN, lanjut Rahmaddin, ada 3 paket dengan pagu anggaran Rp.1.044.721.200 dengan realisasi anggaran Rp.992.136.600,00 dengan efisiensi anggaran Rp. 52.584.600,-

Sedangkan, tender Batal, ujarnya, ada sebanyak 23 paket terdiri dari 8 paket konstruksi, 9 paket konsultansi dan 6 paket arang dengan nilai Rp.15.674.330.485.

"Dari 23 tender yang batal itu, tiga di antaranya adalah, Kajian Pengembangan Jalan Menuju Ibukota Negara Baru Rp.1.000.000.000,00 (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), kemudian, Pembangunan Laboratorium Kultur Jaringan Rp. 1.458.869.725,00 (Balai Perbenihan Tanaman Hutan), dan ketiga yakni ada Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Roda 4 (empat) Rp. 532.000.000,00 (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah), ” urainya.

Dari data yang ada, karena adanya refocusing sendiri dalam dua tahun terakhir, paket tender yang terlaksana memang menurun. 

Pada 2019 misalnya, ada 400 paket terlaksana. Kemudian, 2020 turun jadi 315 paket dan 2021 hingga September baru 265 paket. (adpm/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes