BREAKING NEWS

Minggu, 03 Oktober 2021

Tegaskan Masalah Hukum Adat dan Politik, Ini Penjelasan Gastansyah

KANDANGAN- Ketua Tim Adat Dayak Meratus Kalimantan Selatan, Gastansyah yang merupakan warga Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memberikan penegasan terkait Hukum Adat dan Politik, Minggu (3/10/2021).

Bagi masyarakat Dayak Meratus, secara turun temurun mereka selalu menjunjung tinggi sebuah aturan yang berlaku di wilayah mereka, dan aturan itu ialah hukum adat. 

Melalui hukum adat inilah, masyarakat dayak Meratus di Kalimantan Selatan khususnya bisa menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi, baik itu permasalahan di masyarakat ataupun permasalahan secara individual yang dilakukan  melalui sebuah musyawarah. 

Dibalik berlakunya hukum adat yang selama ini terus dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak Meratus Kalimantan Selatan dan Loksado khususnya, ternyata ada satu permasalahan yang selalu sering dihadapi bahkan banyak yang terjerumus kedalam permasalahan tersebut hingga mengakibatkan adanya sebuah penyesalan dan berujung perpecahan antar sesama, dan permasalahan ini ialah hukum adat yang dimasuki oleh dunia politik.

Gastansyah selaku Katim Adat Dayak Meratus Kalimantan Selatan menjelaskan bahwa berkaitan dengan Politik yang ingin memasuki atau sudah pernah menggandeng masyarakat adat untuk cita cita politik

"Itu sudah sangat bertentangan dan sangat menyalahi hukum adat yang selama ini selalu mereka junjung tinggi," tegas Gastansyah.

Meski demikian, tenyata dulunya masih banyak masyarakat adat yang tergiur ikut dalam dunia politik ini karena janji janji manis yang telah dilontarkan

Bahkan menurutnya, semanis apapun rasanya madu terkadang akan kalah dengan janji manisnya para pelaku politik.

Demi tegaknya hukum adat yang sudah  turun temurun dijunjung tinggi oleh masyarakat dayak Meratus Kalimantan Selatan pada umumnya dan Kecamatan Loksado khususnya, Gastansyah berpesan kepada semua masyarakat dayak se-Kalimantan Selatan, agar pada saatnya nanti jangan pernah ikut terjun dalam dunia politik

Serta kepada para pelaku pelaku politik untuk jangan sekali kali mengikut sertakan masyarakat adat dayak untuk dijadikan bagian dari politik meski dengan dalih apapun, karena masyarakat adat dayak mayoritas sudah tau apa itu politik dan mereka akan selalu berpegang teguh pada hukum adat yang berlaku.

"Karena kalau politik tetap ingin memasuki masyarakat adat, itu sama artinya pelaku politik tersebut ingin memecah belah masyarakat adat, ungkap Gastansyah.

Meski mewakili masyarakat adat dayak Meratus Kalimantan Selatan yang tidak ingin hukum adat dimasuki oleh dunia politik

"Tetapi dalam hal mendukung serta mensukseskan demokrasi atau memilih seorang pemimpin baik itu Presiden, Gubernur, Bupati serta anggota Legislatif, masyarakat adat dayak akan selalu menjadi yang terdepan menjadi pemilih yang cerdas," tutupnya. (af/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes