BREAKING NEWS

Jumat, 26 November 2021

Bupati Buka Pelatihan Calon Pelatih Diklat Berjenjang Penanganan Stunting PAUD


BANJARMASIN- Penanganan stunting menjadi perhatian besar Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS. Berbagai program seperti Permata Bunda (Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil dan Anak Balita) dan melalui satuan PAUD pemberantasan stunting terus dilakukan, Kamis (25/11).

Bimbingan teknis Pelatihan Calon Pelatih (PCP) diklat berjenjang tingkat dasar penanganan stunting yang bekerjasama dengan IGTKI dan HIMPAUDI Kabupaten Batola ini diselenggarakan di Hotel Nasa Banjarmasin. 

Ketua Pantia Pelaksana Kepala Bidang Pembinaan GTK Dinas Pendidikan (Disdik) Batola, Lulut Wijayanto Putro menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mendukung program prioritas pemerintah untuk penurunan stunting. 

"Penurunan stunting di Indonesia dikoordinasikan Sekretariat Wakil Presiden melalui GTK PAHD dengan PCP guru PAUD dengan materi terkait stunting," jelasnya. 

Kegiatan yang berlangsung dari Kamis - Sabtu (25 - 28 November) ini dibuka langsung Bupati Batola Hj Noormiliyani AS didampingi Kadisdik Batola, Sumarji. 

Sumarji menyampaikan, kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di Batola ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi calon pelatih dalam hal ini guru-guru PAUD. 

"Selepas kegiatan ini ibu-ibu kita harap bisa membagikan pengetahuannya pada rekan-rekannya yang lain. Mengingat pelatihan ini terbatas hanya untuk 2 orang per Kecamatan," ungkapnya. 

Dalam kegiatan tersebut, mendatangkan narasumber yakni Mastani, Kepala Sekolah TK Negeri 2 Alalak dan Hariani Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Marabahan. Kedua narasumber merupakan guru di lingkungan Disdik Batola yang telah mengikuti Bimtek PCP Diklat Berjenjang Penanganan Stunting untuk pendidik PAUD. 

Bupati sangat mendukung kegiatan ini. Ia menyampaikan, peningkatan kapasitas tenaga pendidik PAUD merupakan indikator hasil Investment On Nutrition And Early Years Program (INEY) dalam upaya pencegahan stunting dengan sasaran prioritas rumah tangga yang mempunyai ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0 - 23 bulan atau rumah tangga 1.000 HPK. 

"Ini merupakan bentuk upaya sosialisasi program pemerintah dalam percepatan pencegahan stunting melalui PAUD kelas pengasuhan," ujar Bupati. 

Menurutnya, tenaga pendidik PAUD harus sensitif gizi dan harus mampu mendorong stimulasi dalam upaya penanganan stunting, baik terkait pola makan, pola asuh, dan pola sanitasi. 

"Melalui program ini, performa dan kompetensi guru PAUD diharapkan dapat meningkat. Selain memiliki pengetahuan memadai, para calon pelatih diharapkan dapat memiliki kemampuan menjawab tantangan kekinian masalah PAUD," harap bupati. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati lebih banyak berinteraksi langsung dengan 34 peserta yang berhadir. Bupati bertanya langsung dengan para guru PAUD terkait permasalahan yang ada di lapangan. (prkpmd/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes