BREAKING NEWS

Rabu, 24 November 2021

Dinas PUPR-PKP Kapuas Dukung Penurunan Angka Stunting


KUALA KAPUAS- Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Pemukiman Kawasan Perumahan (PUPR-PKP), melalui Bidang Cipta Karya membangun ribuan jamban sehat sebagai upaya mendukung penurunan angka stunting di Kabupaten Kapuas.

Kepala Dinas PUPR-PKP, Teras, ST, MT melalui Kabid Cipta Karya Jonnie ST, MM mengatakan, pembangunan ribuan jamban ini untuk mendukung program nasional guna menekan angka stunting  dan pengelolaan sanitasi yang layak, serta peningkatan kehidupan yang sehat bagi masyarakat dengan merubah pola,yang dulunya Buang Air Besar (BAB) secara sembarangan di sungai.

"Ada 30 desa sebagai fokus penanganan stunting. Kita bangun jamban komunal dan individual sebanyak 1.593 SR 23 desa dan MCK Komunal di 2 desa, serta Ipal komunal plus MCK untuk 6 desa," kata Kabid Cipta Karya Jonnie, belum lama ini.

Jonnie menjelaskan, ada dua aspek pendukung dalam penanganan stunting, yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi, kemudian ada poin untuk pengelolaan sanitasi yang berkaitan dengan MCK, tangki septic tank, dan layanan akses yang terjangkau bagi masyarakat.

Dimana lanjutnya, harus septic tank ramah lingkungan tidak bocor, klosetnya harus leher angsa sehingga tidak menimbulkan bau dari dalam, dan bertujuan menurunkan angka stunting, karena ada penurunan secara signifikan. Sebab sebagian besar desa masuk dalam fokus stunting dan akan disanding dengan data dari statistik.

"Kita membangun MCK yang layak bagi masyarakat penerima manfaat dengan septic tank dengan standar SNI, terbagi ada yang individual dan komunal, salah satu upaya kita menghilangkan jamban helikopter dan sanitasi tidak layak di lingkungan masyarakat," tegasnya.

Jonnie menyampaikan, sanitasi harus didukung dengan adanya Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R), serta pembangunan drainase untuk Tahun 2021, pihaknya baru membangun TPS3R di Kelurahan Mambulau, karena salah satu fokus stunting disana.

"Kita dalam tahun ini membangun drainase di beberapa titik dalam kota, baik di Jalan Firdaus dan lanjutan pembangunan di Jalan Melati dan Mahakam, dilakukan secara bertahap," jelasnya.

Jonnie mengakui daerah Kapuas ada non pasang surut dan pasang surut, sehingga sangat perlu dilakukan pembangunan drainase. Kalau tidak dibangun drainase tidak menutup kemungkinan akan banjir di dalam kota Kuala Kapuas. Sehingga itu harus disiapkan infrastruktur dengan pengelolaan drainase, ketika air pasang dapat ditanggulangi masalah banjir.

"Drainase sangat penting untuk mengantisipasi masalah banjir, apalagi daerah kita merupakan daerah pasang surut," tutupnya. (rb/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes