TAMIANG LAYANG - Rapat Paripurna Istimewa I Masa Sidang II Tahun 2020 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Timur dengan agenda penyampaian laporan tentang catatan dan rekomendasi terhadap LKPJ Bupati Barito Timur Tahun 2019, Senin (15/06) terpaksa harus ditunda.
Pasalnya, Ketua Fraksi Partai Golkar,
Asmadi Ranji keluar dari ruang rapat
sidang karena kecewa setelah
mengetahui Kepala Daerah, yakni Bupati Bartim tidak hadir dalam sidang tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPRD Bartim, Nur Sulistio mengatakan, bahwa dirinya menunda selama 15 menit untuk berdiskusi kepada unsur pimpinan dan beberapa anggota atas kekecewaan Ketua Fraksi Golkar dan anggota DPRD lainnya.
"Berhubung Kepala Daerah tidak hadir di tempat, dan kawan-kawan tidak tau alasannya, sehingga menimbulkan ketidak puasan kawan-kawan yang disampaikan oleh Fraksi dari Partai Golkar, bahkan ada beberapa fraksi lain yang juga ingin menunda sidang tersebut," ungkap Nur Sulistio kepada jurnalispost.online usai kegiatan sidang paripurna penyampaian hasil reses perorangan di gedung DPRD Bartim.
Dengan tertundanya rapat paripurna ini, lanjut Nur Sulistio, pihaknya akan membuat jadwal baru untuk kegiatan rapat tersebut. Dimana yang nantinya agar tidak berbenturan dengan agenda yang lain.
"Kita harap kepada Kepala daerah, yakni Bupati Barito Timur agar nantinya dapat berhadir langsung, dan mengikuti rapat paripurna bersama-sama," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas saat dihubungi jurnalispost.online melalui via whatsapp terkait hal tersebut tidak ada tanggapan sampai berita ini dinaikan.(zi/jp).

















