BREAKING NEWS

Senin, 05 Oktober 2020

Dinkes Balangan Gelar Rakoor POPM Filariasis 2020

PARINGIN - Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan bersama Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan lakukan advokasi dan koordinasi melampaui target nasional dalam hasil cakupan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis atau penyakit kaki gajah tingkat Kabupaten Balangan tahun 2020, bertempat di Aula Benteng Tundakan Kantor Bupati, Kamis (01/10/20) lalu. 

Turut hadir Pj. Sekretaris Daerah/Kepala Diskes Balangan Erwan MKL, Kasi P2M Prov. Kal-Sel Eda Varia Rahmi, Kasi Pengendalian Penyakit Menular H. Hasmi, Camat, Kades, Lurah se-kabupaten Balangan, serta pejabat di lingkup pemerintah.

Kepala Dinas Kesehatan Balangan, Erwan Mega mengungkapkan, cara mengeliminasi penyakit kaki gajah adalah dengan mengobati penderitanya, dan pada waktu yang bersamaan memutus rantai penularannya. 

Karena itu, kita mengambil langkah pengobatan massal selama lima tahun berturut-turut, tidak boleh terputus sejak 2016. Tahun 2020 ini adalah tahun ke-lima, akan kita laksanakan pengobatan massalnya pada bulan oktober ini, dan harus tuntas 100 persen.

“Kita optimis bisa menuntaskan, karena berdasar data yang kami terima, cakupan pemberian obat pencegahan massal kita terus meningkat dari tahun ke tahun, dimulai dari 2016 yang mencapai 88,19 persen, naik menjadi 89,10 persen pada 2017, naik lagi menjadi 94,39 persen pada 2018, dan pada 2019 kemarin juga naik menjadi 95,05 persen," ujar Erwin.

Dilaporkan, saat ini masih ada 9 kasus kronis kaki gajah, sehingga masih berpotensi menular ke masyarakat. Apalagi, parasit filaria penyebab penyakit kaki gajah itu bisa terbawa oleh semua jenis nyamuk, sehingga daya penyebaran dan penularannya juga tinggi melalui gigitan nyamuk. 

"Untuk itu, semua pihak harus aktif berpartisipasi," katanya.

Menurutnya, manfaat digelarnya kegiatan ini memberikan pemahaman bahwa penderita maupun masyarakat sasaran pengobatan harus disiplin meminum obatnya atau melaksanakan anjuran petugas. 

Orang-orang di sekitar penderita harus ikut menjaga kedisiplinan tersebut, misalnya dengan santun mengingatkan bila melihat penderita kurang disiplin dalam menjalani pengobatannya, dan setiap orang harus saling mengingatkan untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan, agar jangan sampai terinfeksi cacing penyebab penyakit kaki gajah," jelasnya.

Eda Selaku Kasi P2M Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan, bahwa ini adalah program dari pemerintah untuk pemberian obat selama lima tahun berturut-turut, sehingga diadakannya pre-test untuk menilai apakan sudah berhasil atau belum pemberian obat yang akan diberikan kepada masyarakat terutama masyarakat endemis," katanya.

Sementara itu, Hasmi selaku Kasi Pengendalian Penyakit Menular menambahkan, bahwa koordinasi pemberian obat filariasis ini sangat berjalan lancar dan sukses, sehingga harapannya di Bumi Sanggam ini tidak ada kasus-kasus penularan penyakit kaki gajah lagi, dan seperti halnya upaya kita mengendalikan covid-19. 

"Khusus di tengah situasi pandemi covid-19 ini, kita harus melaksanakan semua tugas itu tanpa mengurangi kewaspadaan terhadap penyebaran dan penularan virus corona," ujarnya.

Jadi, katanya, apapun yang dilakukan di luar rumah, tetaplah patuhi protokol kesehatan, selalu pakai masker, tetap jaga jarak aman, jangan menyentuh area wajah sebelum cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau antiseptik," tutupnya. (andri/din/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes