BREAKING NEWS

Sabtu, 13 Maret 2021

Batamad Lakukan Dialog Soal Mandau Bersama Ormas

PALANGKA RAYA- Menyikapi pro dan kontra pernyataan Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran terkait dengan mandau pada saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kotim yang beberapa waktu lalu, statemen ini dinilai banyak pihak cukup sensitif di tengah masyarakat adat Dayak di Kalteng.

Untuk mendengar keluhan dan keresahan masyarakat, Batamad menginisiasi menggelar acara silaturahmi serta diskusi dengan seluruh Ormas Dayak dan tokoh adat serta tokoh masyarakat yang ada di Kalteng, Jumat 12 Maret 2021 di Huma Betang Hapakat, Kota Palangka Raya.

"Pertemuan ini sebagai bentuk kepedulian Batamad dan pelaksanaannya pun atas izin dari DAD Kalteng. Terlepas dari tugas pokok utama Batamad untuk menjaga harkat dan martabat utus dayak," kata Panglima Batamad Kalteng Brigjen TNI (purn) Yuandrias.

Dia menuturkan, silaturahmi Batamad bersama dengan ormas dayak adalah dalam konteks diskusi, bahwa ada isu yang perlu untuk dicermati bersama agar tidak terjadi asumsi yang menimbulkan keresahan pada semua orang.

"Batamad telah berkirim surat meminta bertemu secara langsung dengan Gubernur Kalteng selaku Kepala Daerah guna mengklarifikasi terkait statement beliau pada sambutan resmi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kotim terkait mandau beberapa waktu lalu," tutur Yuandrias.

Dari pantauan awak media, sejumlah usul serta saran dari perwakilan Ormas  Dayak yang hadir di acara tersebut, lebih menekankan Sugianto Sabran melakukan klarifikasi terhadap statemen yang pernah disampaikan, dengan begitu diperkirakan akan meredam isu negatif yang beredar.

Banyak kalangan menilai klarifikasi gubernur itu penting, karena tentunya gubernur lebih bijak menyikapi hal seperti ini yang berkembang di tengah masyarakat adat dayak dan tidak menjadi bola liar di media meanstrem dan medsos.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Andreas Junaedy selaku Ketua Kerukunan Dajak Ngaju, Junaedy berharap dengan adanya silaturahmi dan diskusi akan menemukan titik temu dan kesimpulan yang lebih baik.

"Kesimpulan yang dapat menyelesaikan permasalahan tentang adat dan budaya terkait polemik mandau yang sangat krusial ini dengan segera melakukan klarifikasi dan sidang adat terkait statement gubernur," tutup Andreas.

Kegiatan dialog yang dilakukan sebanyak dua seasion mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Ormas dan tokoh adat. Acara digelar dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. (emca/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes