BREAKING NEWS

Sabtu, 05 Juni 2021

Seminggu 3 Meninggal Akibat COVID-19, Bupati Tekankan Masyarakat Taat Prokes

MARABAHAN- Ancaman Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terbukti belum surut mengintai warga. Setidaknya ini terjadi di Kabupaten Barito Kuala (Batola). Hanya berselang seminggu 3 nyawa melayang akibat virus mematikan itu.

Mereka masing-masing nenek Taw (62) warga Kecamatan Barambai, kakek Sar (72) warga Kecamatan Tabukan, dan nyonya Sut (58) warga Kecamatan Wanaraya. Sebelum meninggal ketiganya sempat dirawat di RSUD H Abdul Azis Marabahan. 

Taw masuk rumah sakit pada Kamis, (20/05/2021). Namun setelah dirawat beberapa hari meninggal dunia pada Rabu, (26/05/2021) sekitar pukul 12.42 WITA. 

Kakek Sar masuk rumah sakit pada Minggu, (23/05/2021) dan meninggal dunia pada Minggu, (30/05/2021) sekitar pukul 23.25 WITA. Sedangkan nyonya Sut masuk rumah sakit pada Minggu, (30/05/2021) dan setelah 2 hari dirawat juga meninggal dunia pada Senin, (01/06/2021) sekitar pukul 17.00 WITA. 

Ketiga jenazah dimakamkan dengan mekanisme protokol COVID-19. Taw dimakamkan di pemakaman khusus di Km 2 Desa Talaran, Kecamatan Marabahan, Sar dimakamkan di Desa Teluk Tamba, Kecamatan Tabukan, dan Sut dimakamkan di Desa Simpang Jaya, Kecamatan Wanaraya.

Direktur RSUD H Abdul Azis Marabahan, dr H Fathurrahman melalui Kepala Tata Usaha (TU) Suswantono, membenarkan ketiga jenazah sempat dirawat di rumah sakit terbesar di Batola ini. 

"Ketiga pasien masuk rumah sakit dalam kurun berbeda namun dengan gejala yang hampir sama. Mereka mengalami gejala pneumonia (sesak nafas) sehingga dilakukan swab ternyata hasilnya positif,” papar Suswantono.

Sementara untuk almarhumah Sut, tambahnya, penanganannya lebih berat karena ada penyakit bawaan diabetes melitus tipe 2 non obesity.

Menanggapi peristiwa kematian yang menimpa tiga warga itu, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, menekankan seluruh warga Batola agar senantiasa mentaati Protokol Kesehatan (prokes) dengan menerapkan 6M yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, serta mengikuti vaksinasi pada saat tahapan dilaksanakan. 

Wanita yang pernah merasakan sakitnya serangan COVID-19 itu mengingatkan masyarakat dalam memakai masker harus secara terus menerus. Kendati hanya pada saat bertandang ke tetangga. Mengingat, kluster-kluster biasanya dipicu kurang disadarinya penggunaan masker. 

Noormiliyani juga minta, setiap individu masyarakat harus menjadi contoh penerapan Prokes. Terlebih menjaga kesehatan juga sesuai anjuran Rasulullah serta sesuai perintah agama. 

Sementara itu, berdasarkan peta sebaran dari Tim Gugus Percepatan Penanganan (GTPP), Jumat (04/06/2021), total kasus COVID-19 yang terjadi di Batola mencapai 2.031 orang, yang terdiri dari sembuh 1.961 orang (96,6 persen), meninggal dunia 31 orang (1,5 persen), dan kasus aktif masih 39 orang (1,9 persen). 

Ke-39 kasus aktif ini tersebar di 10 kecamatan, masing-masing Tabukan 2 orang, Anjir Pasar 2 orang, Tabunganen 1, Tamban 2, Alalak 17, Rantau Badauh 1, Cerbon 2, Marabahan 9, Bakumpai 2, dan Kuripan 1 orang. 

Sedangkan 7 kecamatan yang masuk zona hijau masing-masing Barambai, Wanaraya, Belawang, Anjir Muara, Mekarsari, Mandastana, dan Jejangkit. (prkpmd/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes