BREAKING NEWS

Senin, 26 Juli 2021

Bang Dhin: 5M dan 3T Harus Dilakukan Bersama Secara Masif

BANJARMASIN- Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), M. Syaripuddin, S.E., M.A.P., mengatakan bahwa saat ini Kalsel sedang tidak baik-baik saja. Hal tersebut berdasar pada kondisi lapangan saat ini, yang menunjukkan bahwa rumah sakit rujukan virus corona atau COVID-19 di Kalsel sudah terisi lebih dari 50% oleh pasien, dan diperparah dengan pasokan oksigen yang sudah sangat terbatas.

"Tidak ada kompromi, perubahan perilaku merupakan upaya di hulu untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang berada di hilir. Jadi, kalau 5M dan 3T dilakukan secara masif dan bersamaan, penularan bisa diputus dengan lebih cepat," ucap politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Bang Dhin ini belum lama ini.

Data Kamis (22/7) lalu, menunjukkan Indonesia mencatat jumlah kematian baru sebanyak 1.449 orang. Total kasus COVID-19 aktif di RI kini sebanyak 561.384. Indonesia berada di posisi ke-14 dunia sebagai negara dengan kasus terbanyak COVID-19 global.

Sementara itu, dari data Worldometers, secara rinci RI mencatat 3.033.339 kasus secara akumulatif sejak wabah muncul di 2020 dengan 79.032 kematian.

WHO merilis detail provinsi RI yang mengalami kenaikan kasus tertinggi. Disebutkan, provinsi-provinsi itu sebagai provinsi yang memiliki peningkatan kasus di atas 150%. Kemudian sebanyak 21 provinsi (8 provinsi baru ditambahkan sejak minggu sebelumnya) kini telah melaporkan varian Delta dan proporsi tes positif lebih dari 20% di 33 dari 34 provinsi.

Adapun Enam provinsi mengalami peningkatan lebih dari 150% yakni Banten (540%), Sumatera Utara (238%), Papua (233%), Kalimantan Selatan (196%), Jawa Timur (187%), dan Jambi (152%).

"Apabila seluruh masyarakat Indonesia mampu mematuhi Protokol Kesehatan, maka hal tersebut akan memberikan dampak positif yang besar. Kemudian, di sisi lain pemerintah harus menjadikan PPKM yang dilaksanakan sebagai momentum pelaksanaan 3T dengan baik dan benar,” tegas Bang Dhin.

Intinya, kata Bang Dhin, orang pembawa virus harus secepatnya ditemukan untuk diisolasi dan dirawat. Setelah itu, orang yang terlibat kontak erat dengan orang pertama harus dites, diperiksa dengan cara swab-PCR.

"Bila terkonfirmasi positif, segera dirawat dan diisolasi dan begitu seterusnya” pungkas Bang Dhin, wakil rakyat yang dikenal dekat dengan kaum muda tersebut. (sar/li/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes