BREAKING NEWS

Kamis, 12 Agustus 2021

Harapan Masyarakat Desa Alat Atas Pembangunan Jembatan Akhirnya Tercapai

BARABAI- Masyarakat Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, yang mengharapkan pembangunan jembatan di desa itu, akhirnya bisa tercapai dengan mulai dibangunnya jembatan gantung secara permanen oleh organisasi Vertical Rescue Indonesia (VRI) bersama Ruang Pelita Kalimantan.

Pascabanjir bandang pada bulan Januari 2021 lalu, masyarakat yang hanya memiliki jembatan darurat setiap kali sungai meluap selalu rusak dan hancur.

Komandan Tim pengerjaan jembatan tersebut dari VRI Pusat, Riko Saputra, mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan program ekspedisi 1000 jembatan VRI untuk Indonesia.

"Di Desa Alat ini menjadi yang ke-128 kami kerjakan bersama relawan daerah, dan hari ini kita mulai pengerjaannya dibantu TNI, Polri, dan Relawan Gabungan, serta warga sekitar," ujar Riko Saputra, Rabu (11/8/2021).

Ia menerangkan, target penyelesaian pekerjaan jembatan ini diperkirakan 7-10 hari. Sedangkan ukuran jembatan lebih kurang lebar 1,2 meter, panjang 80 meter dan tinggi 6 meter.

Terkait teknik pembuatan jembatan gantung tersebut, kata Riko, merupakan bagian implementasi dari ilmu panjat tebing, yang dengan cara menanam sling wayer baja ke tanah menggunakan batu atau Deadman," katanya.

Deadman merupakan pengaman bagi jembatan cukup dengan menggali lubang sedalam 2 meter lebih, ditanami batu besar yang sudah di bor dan dipasangi sling wayer baja dibatu tersebut. Sehingga sling bisa terbentang dan dibangun jembatan.

Ditambahkannya, sistem Deadman digunakan sama dalam penggiat olahraga adrenalin panjat tebing atau penyelamatan di ketinggian ketika akan akan menuruni tebing yang miring, dan tidak ada pengaman apapun, karena itu bisa menggunakan sistem Deadman.

"Ketahanan jembatan itu tergantung perawatan, bahkan sampai 10 hingga 15 tahun kedepan," terang Riko.

Sementara itu, Koordinator Relawan dari Yayasan Ruang Pelita Kalimantan, Pebriansyah, menuturkan bahwa pendanaan jembatan itu merupakan hasil dari donasi ribuan orang baik yang dititipkan melalui Kitabisa.com dan pembangunannya dikerjakan oleh VRI bersama relawan daerah.

"Jadi, jembatan ini kita beri nama Jembatan Harapan, dengan harapan dapat membantu akses bagi masyarakat," ucap Pebri.

Jembatan tersebut menjadi akses vital masyarakat yang menghubungkan Desa Alat RT 02 dan RT 03, baik untuk bidang perekonomian, pendidikan, sarana ibadah, dan aktivitas lainnya.

Pascabanjir yang terjadi Bulan Januari lalu, warga masyarakat sudah membuat jembatan darurat sebagai alternatif penyeberangan.

Namun, karena jembatannya rendah dan seadanya, ketika terjadi kenaikan debit air, jembatannya pun hanyut hingga beberapa kali terbawa arus air.

Sementara itu, Sekretaris Desa Alat, Hijrianor, mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada para relawan dan orang yang telah membantu serta menyumbangkan hartanya untuk pembangunan jembatan gantung tersebut.

"Jembatan ini menjadi impian masyarakat pascabanjir, tentunya akan sangat bermanfaat dan akan kami rawat sebaik mungkin," tandasnya. (hen/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes