BARABAI- Setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang pada dini hari Selasa (25/1/2022) hingga pagi harinya, sejumlah aliran sungai alami kenaikan dan berimbas kepada enam desa di Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali digenangi air.
Saat ini, keenam desa tersebut sudah berangsur surut, akan tetapi turunan debit air bah itu mengakibatkan aliran Sungai Barabai alami kiriman air dan dikhawatirkan dapat terjadi penumpukan berbagai material dan sampah (raba).
Melihat kondisi itu, sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST menurunkan satu unit perahu mesin melakukan susur sungai guna memantau secara langsung aliran air Sungai Barabai yang mengalami kenaikan tersebut, Selasa (25/1/2022) sore.
Kepala Pelaksana BPBD HST, Budi Haryanto menjelaskan, pihaknya dengan sejumlah personel melakukan penyisiran dari titik Bungur, tepatnya tepian sungai samping gedung DPRD HST hingga ke Jembatan Desa Pajukungan.
Dalam penyisirannya ditemukan sebanyak tujuh titik pohon bambu dan pohon loa yang merambat ke tengah sungai, sehingga berpotensi memperlambat arus air, terlebih lagi jika diperparah dengan adanya hujan susulan.
"Petugas melakukan sisir sungai melihat kondisi pada saat ini ada peningkatan debit air dari kondisi normal ini hampir 3 meter dengan arus cukup deras,” tuturnya.
Usai susur sungai itu, pihaknya menghimbau kepada warga yang berada di bantaran sungai agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan tidak mengotori atau membuang sampah di sungai.
"Kami juga mengingatkan kepada warga agar selalu siap siaga dan waspada. Karena, berdasarkan data dari BMKG dampak La Nina ini nanti diperkirakan masih sampai dengan akhir Februari di tahun 2022,” tambahnya.
Kemudian, pihaknya juga akan membuat laporan hasil penyusurannya dan akan diteruskan secara berjenjang kepada Pimpinan. Serta, kedepan akan dicoba koordinasikan dengan Dinas PUPR, DLHP, Satpol PP, maupun Relawan-relawan bagaimana nanti untuk kedepannya intervensi terhadap temuan ini. (hen/jp).
