BARABAI- Rutan Kelas IIA Barabai terus berinovasi dalam menggali potensi warga binaan pemasyarakatan (WBP), salah satunya mengolah limbah menjadi kerajinan tangan seperti gantungan kunci, taplak meja, vas bunga, tempat tisu dan sapu lidi yang bernilai ekonomis, Sabtu (12/02/2022).
Terdapat dua program pembinaan yang ditujukan untuk WBP, yakni program kepribadian dan program kemandirian.
Pada program kepribadian difokuskan pada pembinaan watak dan mental narapidana sehingga diharapkan dapat membentuk penguatan karakter. Sedangkan untuk program pembinaan kemandirian diarahkan pada pembinaan minat dan bakat untuk menggali potensi dan keterampilan WBP.
Disela waktu WBP menjalani masa pidananya, muncul berbagai kreativitas mengolah bahan yang awalnya dibuang oleh masyarakat bisa dimanfaatkan menjadi berbagai kerajinan.
Limbah daun pohon Hanau disulap jadi sapu lidi, limbah plastik bekas menjadi gantungan kunci, limbah bungkus minuman menjadi taplak meja, dan kain perca menjadi kotak tisu.
Karutan Barabai, Gusti Iskandarsyah menjelaskan hasil karya kerajinan tangan WBP di Rutan Barabai cukup diminati oleh masyarakat.
"Alhamdulillah beberapa instansi yang bekerjasama dengan Rutan Barabai seperti Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial beberapakali sudah memesan hasil kerajinan tangan dari Rutan Barabai," ujarnya.
Terkait dengan penjualan produk, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Muhammad Rusdi menjelaskan, bahwa pemasaran produk dilakukan secara offline maupun online. Selain itu, hasil karya WBP juga memiliki kualitas produksi yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
"Hasil kerajinan tangan gantungan kunci dibandrol mulai harga Rp5-15 ribu, taplak meja Rp25-30 ribu, vas Bunga Rp25-50 ribu, tempat tisu Rp25 ribu dan Sapu lidi dijual seharga Rp10 ribu," terang Rusdi.
Dirinya berharap, kedepan hasil produksi kerajinan tangan tersebut semakin meningkat terlebih dari segi kualitas.
"Sehingga dapat mendorong para WBP untuk terus berkarya dan mengembangkan kreativitas mereka," tukasnya. (hms/hen/jp).
