BARABAI- BRI Barabai mengadakan acara Temu Mitra Agung Si Raja, di Gedung Murakata Barabai, Sabtu (25/6).
Branch Office Head BRI Barabai, Yusuf Setiawan, menyampaikan bahwa BRI Barabai telah berupaya menyatukan Mitra melalui komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan memberikan edukasi mengenai cashless transaction kepada UMKM di kabupaten Hulu Sungai Tengah pada beberapa event sebelumnya.
Kegiatan Temu Agung Si Raja itu dihadiri kurang lebih 50 mitra UMKM yang juga merupakan nasabah binaan dari 8 unit supervisi Branch Office Barabai.
Ditambahkan Yusuf Setiawan, upaya ini dilakukan untuk membentuk ekosistem antar pelaku usaha yang nantinya akan bisa bertransaksi secara cashless dan close system end to end.
"Acara ini juga adalah bentuk apresiasi bagi nasabah kelolaan serta nasabah inti BRI Barabai yang sejak pertama kali memulai usaha hingga saat ini setia dan mempercayakan berbagai keperluan usaha serta keuangannya kepada BRI Barabai," terangnya.
"Apresiasi tinggi kami berikan untuk nasabah setia BRI Barabai beserta unit supervisinya, kami selalu berkomitmen untuk memberikan kemudahan dalam bertransaksi serta pelayanan terbaik kepada para nasabah BRI,” imbuh Yusuf Setiawan.
Pada acara tersebut dimeriahkan pula dengan kesenian Mandihin dari pekerja BRI Branch Office Barabai untuk memperkenalkan produk dan mengedukasi nasabah terkait dengan informasi produk BRI.
Dalam kegiatan tersebut, kehadiran Pimpinan Cabang Pegadaian Barabai, Fakhrudin Hidayat dan Permodalan Nasional Madani (PNM) memberi warna tersendiri.
Yusuf Setiawan menerangkan, sejak September 2021 telah terbentuk Holding Ultra Mikro 3 entitas yaitu BRI, Pegadaian dan PNM dengan induk Holding BRI. Dalam hal ini BRI, Pegadaian dan PNM akan saling melengkapi memberikan layanan keuangan yang terintegrasi untuk keberlanjutan pemberdayaan usaha ultra mikro.
Menurutnya, kehadiran holding ultra mikro ini akan meningkatkan pemberdayaan dan menyediakan pembiayaan yang lebih lengkap dan lebih murah, karena itu salah satu tujuan dari hadirnya Holding UMi melalui sinergi ketiga BUMN.
"Melalui co-location jejaring layanan BRI ke depan akan dilengkapi pula dengan loket untuk Pegadaian, maupun pos para account officer (AO) dari PNM Mekaar. Bahkan melalui berbagai simulasi, co-location mampu mencatatkan efisiensi karena menekan biaya operasional dan biaya dana (cost of fund)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah diwakili Kabid Perdagangan, Johansyah, menyampaikan apresiasi adanya pasar.id BRI yang ada di Pasar Keramat, yang merupakan pasar terbesar di Banua Anam.
"Hal ini juga mendukung program pemerintah dalam program SIAP QRIS di Kabupaten Hulu Sungai Tengah," ujarnya.
Menurutnya, melalui program tersebut, para pedagang dan pembeli mulai teredukasi dengan transaksi cashless.
"BRI selalu hadir sampai di pelosok desa dengan jaringan BRI Unit maupun agen-agen Brilink yang memudahkan masayarakat untuk melakukan transaksi," jelasnya. (hms/Hendra/jp).
