BREAKING NEWS

Rabu, 15 Juni 2022

Bupati: PSR Mendorong Peningkatan Produksi

MARABAHAN- Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) melaksanakan Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR), Selasa (14/6). 

Kegiatan yang digelar di Aula Mufakat Setdakab Batola dengan melibatkan para kelompok tani, para stakeholder dan mitra kerja seperti pihak perusahaan kelapa sawit, DPDPKS, pihak Kementerian Pertanian, Disbunak Provinsi, BPKH/Dinas Kehutanan, BPN, Sucofindo, Bank Kalsel, Kejaksaan dan forkopimda lainnya ini dibuka Bupati Batola Hj Noormiliyani AS. 

Sosialisasi juga dirangkai sejumlah paparan dari Kajari Batola Eben Neser Silalahi, dari BPKH Wilayah V, BPN Disbunak Provinsi, Bank Kalsel, Sucofindo, dan Disbunak Batola.

Acara yang dirangkai tanya jawab ini juga berisi pemberian materi dari Disbunak Batola terkait Pengembangan Perkebunan Sawit Berkelanjutan serta Pengarahan Program PSR.

Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS saat membuka kegiatan mengatakan, sektor perkebunan menjadi salah satu andalan dalam perkembangan perekonomian. Peremajaan kepala sawit di Batola, lanjutnya, sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan berlanjut tahun 2022 ini. 

Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini menerangkan, peremajaan kelapa sawit merupakan program untuk membantu petani memperbaharui perkebunan supaya berkelanjutan dan berkualitas serta mengurangi resiko pembukaan lahan ilegal. 

Secara teknis, sebut bupati, PSR dapat membantu petani dapat memperoleh bibit berkualitas, bersertifikat dan membantu dalam mengolah lahan secara standar sekaligus mendorong peningkatan hasil produksi dan produktivitas perkebunan petani. 

Kendati untuk mencapai semua yang diharapkan itu, lanjut bupati, membutuhkan dukungan para petani agar pelaksanaan PSR sebagaimana program yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2017 lalu. 

"Dari berbagai upaya dan kebijakan yang dilakukan ini diharapkan mampu mendorong semangat para petani untuk terus berusaha meningkatkan hasil produksi sehingga berdampak terhadap peningkatan hasil dalam kerangka rencana aksi daerah kepala sawit berkelanjutan (RAD-KSB),” papar bupati. 

Sebelumnya, Kadisbunak Batola Suwartono Susanto, menerangkan sosialisasi dilaksanakan selain diharapkan para peserta memahami prinsip dan kriteria program PSR untuk petani swadaya sesuai Permentan Nomor 03 Tahun 2022 juga menemukan potensi kelompok petani swadaya yang berkomitmen terlibat dalam program PSR. 

Yang tak kalah penting, kegiatan diharapkan dapat meningkat petani pekebun sebagai peserta program sehingga mampu mengaplikasikan serta memahami secara operasional pelaksanaan kegiatan. 

Sedangkan ruang lingkup kegiatan PSR, timpal Suwartono, berupa penanaman kembali kelapa sawit pada lahan/kebun rakyat yang sebelumnya telah ditanam dan memenuhi kriteria untuk diremajakan. 

Adapun kriteria PSR, papar pria yang juga Ketua Tim PKSP ini, di antaranya tanaman telah melewati usia 25 tahun, produktivitas kurang dari atau sama dengan 10 ton TBS/hektar per tahun pada usia paling sedikit 7 tahun, dan/atau kebun yang menggunakan bibit tidak unggul (ilegitim).

"Untuk Batola persyaratan yang memenuhi kriteria produksi yang rendah rata-rata 10 ton TBS/hektar atau krang dan banyak ditemukan sawit yang tertanam dulunya menggunakan bibit yang tidak jelas asal usulnya alias palsu,” katanya. (prkpmd/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes