BREAKING NEWS

Senin, 01 Agustus 2022

Habib Jindan Ceramah Hijrahnya Rasulullah, Bupati Ingin Habib Sjech Isi Tablik Terakhir


MARABAHAN- Hijrahnya Nabi Muhammad saw dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi menjadi titik awal dijadikannya tahun Hijriyah dan Muharram menjadi bulan pertama sekaligus peringatan terhadap peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

"Perayaan Tahun Baru Hijriyah merupakan salah satu agenda penting dengan beragam sejarah di dalamnya. Tahun baru Islam diperingati setiap 1 Muharram sekaligus memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw dan para pengikut yang bermigrasi dari Mekah ke Madinah,” tutur Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan saat mengisi ceramah Tabligh Akbar di Mesjid Agung Al-Anwar Marabahan, Minggu (31/7).

Kegiatan Tabligh Akbar yang digelar di mesjid terbesar di Kota Marabahan ini selain menjadi agenda rutin bulan dari Bupati Hj Noormiliyani AS dan Wakil Bupati H Rahmadian Noor sekaligus untuk menyemarakan datangnya Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah.

Pada kegiatan yang juga dihadiri Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Ketua DPRD Saleh, Sekda H Zulkipli Yadi Noor, para anggota forkopimda masing-masing beserta isteri/suami, Kakankemenag Anwar Hadimi, para pimpinan SKPD, camat, para habaib, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan berbagai lapisan masyarakat ini Habib Jindan menceritakan tentang peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW.

Lebih jauh, habib berasal dari Tangerang, Banten, ini mengutarakan, hijrahnya Nabi Muhammad saw dari Mekah terjadi di akhir bulan Safar dan tiba di Madinah Almunawarah pada 12 Rabiul Awal.  
Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah, Tangerang, Banten ini mengutarakan, peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw dijadikan momentum Tahun Hijriyah atas inisiatif Sayyidina Umar bin Khatab RA yang bermusyawarah dengan para sahabat.

Atas kesepatan bersama para sahabat, lanjut pria lahir di Sukabumi 21 Desember 1977 ini, sehingga hijrahnya Nabi Muhammad saw disebut hari pertama Hijriyah dan tahunnya menjadi lembaran baru bagi Islam sebagai tahun pertama Hijriyah hingga tahun 1444 Hijriyah ini. 

Habib yang merupakan anggota Majelis Alwafa bi Ahdillah dan Penasehat Majelis Silaturahmi Ulama dan Habaib Tangerang ini juga banyak menceritakan perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad saw selama berada di Mekah dan madinah dalam menegakan syiar dan agama Allah serta sikap dan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengutarakan, dalam hijrahnya, Rasulullah saw menempuh perjuangan dan pengorbanan. 

"Di Mekah Nabi saw berdakwah 13 tahun dan di Madinah 10 tahun. Beliau menghadapi berbagai tantangan dan gangguan,” tuturnya. 

Karenanya, pejuang dakwah Betawi yang mendapat julukan ‘Singa Podium’ ini mengajak, sebagai umat Islam hendaknya jangan takut diteror, diganggu, dicaci, dimaki, bahkan diacam mau dibunuh selama berada di jalan Allah. 

Sebaliknya, jika tidak di jalan Allah maka dipuji dan dihormati hendaknya jangan menjadi tersanjung atau bangga bahkan dianggap hina. 
Ia mengatakan, jalan Allah swt adalah jalan yang mempersatukan umat, membawa rahmat dan kasih sayang bagi semua, serta memberikan manfaat baik bagi kaum muslim maupun yang bukan kaum muslimin.

"Prilaku mulia Rasulullah bukan saja terhadap kaum muslimin namun juga bagi agama lain termasuk dengan binatang seperti anjing kendati dalam perjuangannya penuh keprihatinan dan keterbatasan,” tutupnya.   

Sebelumnya, Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS mengutarakan, kegiatan tablik akbar ini merupakan agenda rutin bulanan yang ia programkan bersama Wabup H Rahmadian Noor.

Sehubungan dengan tibanya tahun hijriyah, sebutnya, maka kegiatannya sekaligus untuk menyemarakan Tahun Baru Islam di samping juga kegiatan-kegiatan lainnya seperti Lomba Tanglong Kapal Hias, Fashion Show Busana Muslim, Festival Maulid Al-Habsyi, dan lainnya. 

"Kami berharap Tahun Baru Hijriyah menjadi tahun barunya masyarakat Barito Kuala. Mengingat tahun Hijriyah Nabi Muhammad memulai hijrah,” ucapnya.

Terkait dengan tablik akbar, Noormiliyani bersyukur sudah dua tahun bisa melaksanakan. Untuk itu ia mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia yang terlibat terlebih kepada pengelola masjid atas kerjasama sehingga setiap bulan bisa terlaksana. 

Bupati satu-satunya wanita di Kalsel ini menyatakan, untuk terus melaksanakan kegiatan tablik akbar ini hingga akhir masa jabatannya 4 November 2022. Dan berencana di ujung pelaksanaan pada Oktober 2022 akan mendatangkan Habib Sjech dari Solo untuk bershalawat bersama.

"Mohon doanya para jemaah sekalian mudah-mudahan dikabulkan Allah agar Habib Sjech bisa hadir di sini untuk bersalawat bersama-bersama,” ajaknya. 

Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan tiba di Marabahan, Minggu (31/7) sekitar pukul 19.30 Wita. Saat tiba habib langsung mampir ke kediaman bupati untuk bersilaturahmi dan Shalat Isya. Sekitar pukul 20.30 Wita habib dan beserta rombongan Bupati dan forkopimda menuju mesjid Agung Al-Anwar. (prkpmd/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes