BREAKING NEWS

Minggu, 25 September 2022

Penerapan Konsep Green Building Pada Kantor DJBC Kalbagsel Pertama Di Kalsel

BANJARMASIN- Pembangunan Baru Kantor Dirjen Bea Cukai atau DJBC Kaimantan Bagian Selatan di Banjarmasin mengacu pada aspek sebagai bagian dari pengelola aset negara dengan melakukan upaya yang mengarah pada penerapan konsep Green Building.

Hal ini disampaikan Management Ir. Fathurrahman, ST., MT., iPM., ASEAN Eng didampingi Suja Haryanto Humas PT Virama Karya saat mengelar jumpa pers dengan beberapa awak media, di Jalan A. Yani Km 2,5 Kota Banjarmasin, Minggu (25/9).

Menurut Fathur, pihaknya sudah sering mendengar istilah green building atau bangunan hijau, yang juga sudah banyak diterapkan pada gedung-gedung di Indonesia.

"Penerapan Green Boilding ini pertama kali di wilayah kita khususnya Kota Banjarmasin, sekarang pembangunan yang didesain berbentuk (L) dengan lima lantai tersebut sudah mencapai progres 65%," tuturnya.

Fathur menyebutkan, konsep green building ini dengan menggunakan konsep ramah lingkungan, sehingga lahan yang diperlukan untuk pembangunan ini, kurang lebih dengan luas lahan 3200 m2 yang terletak di jantung Kota Banjarmasin dengan akses yang sangat mudah, dilalui angkutan umum serta trotoar dan jalan yang lebar.

"Sehingga minim kemacetan yang dapat menimbulkan polusi di sekitar kantor dan lebih efisien bahan bakar dengan lapangan parkir yang cukup luas, mengurangi polusi akibat pengaturan parkir yang lama, dan penyediaan parkir sepeda untuk lebih mendorong pegawai bersepeda ke kantor," sebutnya.

Fathur menjelaskan, pada beberapa ruangan di Kantor DJBC Kalbagsel yang berbatas langsung dengan dinding luar tidak lagi menggunakan tirai (vertical blind) guna memaksimalkan cahaya alami yang masuk, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, serta mengurangi kelembaban.

Sementara untuk kesehatan dan kenyamanan dalam ruangan (indoor health and comfort). Antara lain sirkulasi udara bersih, bebas asap rokok, bebas polutan kimiawi dan juga menerapkan area bebas asap rokok, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung maupun pegawai.

"Konsep green building ini bisa membuat resapan air dan menggunakan kaca yang khusus sehingga tidak ada efek rumah kaca yang tembus matahari dan kita menggunakan kaca yang meredam dan menyerap panasnya sinar matahari," terangnya.
 
Ia membeberkan, pekerjaan proyek ini diawali di tahun jamak selama 2 tahun 2021 dan 2022 yang mengunakan biaya APBN sebesar Rp50.927.943.671.

Fathur menambahkan, bangunan kantor ini menerapkan green building yang bisa bertahan lama mungkin 50 tahun lebih.

"Selain itu, bangunan juga didesain tahan gempa," demikian Fathur. (yetno/jp).


Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes