BANJARBARU- Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor melepas kurang lebih 110 orang jemaah bis gratis Tabligh Akbar Rihlah Dakwah Habib Umar bin Hafidz di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Rabu (23/8).
Bis gratis jemaah yang diinisiasi Paman Birin ini akan membawa jemaah pulang pergi dari Banjarbaru ke Palangkaraya hingga kembali ke Banjarbaru lagi.
Saat melepas jemaah, Paman Birin menyampaikan harapan agar para jemaah dapat pergi dan pulang dengan selamat.
"Selamat jalan, semoga selamat dan aman di perjalanan. Berangkat dengan selamat, pulang dengan selamat,” ujarnya.
Paman Birin juga mengatakan, bahwa pada saat berkesempatan bertemu langsung dengan Habib Umar, dirinya sudah menyampaikan pesan dan salam warga banua kepada Habib Umar.
"Sudah kita sampaikan pesan kepada beliau. Mudahan pada saatnya nanti, beliau sampai di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan, Fitri Hernadi, pada wawancara usai pelepasan menyampaikan, bahwa total ada 5 bis gratis untuk para jemaah.
"Total ada 5 bis, 2 bis dari Biro Umum dan 3 bis dari Dishub Provinsi Kalsel. Kita telah menerima pendaftaran 110 orang, dan alhamdulillah kuota penuh karena ada juga yang belum daftar sudah hadir di sini,” ujarnya.
Dilepas pada pukul 08.15 oleh Paman Birin, dirinya juga mengatakan bahwa juga tersedia konsumsi serta obat-obatan untuk para jemaah.
"Kita menyediakan konsumsi, Biro Kesra menyediakan obat-obatan dan nanti ada pengawalan dari Dishub sampai perbatasan Palangkaraya,” katanya.
Salah seorang jemaah, Nuri dari Martapura mengatakan, bahwa dirinya baru saja mendapatkan informasi tentang bis gratis ini.
"Baru dapat informasinya jam 3 subuh tadi. Tidak sempat daftar, dan langsung ikhtiar datang saja, semoga masih ada tempat duduk,” ujarnya.
Harapan Nuri menjadi kenyataan, karena pada pelepasan terlihat dirinya seperti jemaah lainnya mendapatkan tempat duduk dan dapat diberangkatkan seluruhnya.
"Alhamdulilah, bisa ikut rombongan jemaah ke tablig Akbar Habib Umar. Terimakasih Paman Birin," kata Nuri sumrigah. (ran/mah/jp).
