TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi capaian indikator percepatan penurunan stunting kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah, secara hybrid di ruang rapat kantor Bupati Bartim, Rabu (22/11).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Barito Timur, unsur Forkopimda Barito Timur, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Camat dan undangan lainnya.
Kegiatan diawali dimulai dengan arahan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Timur, Panahan Moetar, kemudian dilanjutkan dengan sesi arahan dan diskusi melalui zoom meeting dengan pihak provinsi dan 7 kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Tengah.
Sekretaris Daerah Barito Timur, Panahan Moetar, dalam arahannya mengatakan, bahwa pemilu kadar serentak juga membutuhkan anggaran yang cukup besar. Namun, kata Panahan, pihaknya konsisten bahwa intervensi terhadap stunting ini akan menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Barito Timur.
Panahan Moetar menjelaskan, bahwa regulasi dan keputusan terkait program tersebut telah lengkap, termasuk Surat Keputusan (SK) TPPS.
"SK TPPS di Barito Timur sudah mencapai 100% di beberapa kecamatan, bahkan ada 10 kecamatan yang mencapai 100%. Sedangkan tingkat desa, 103 desa dan kelurahan juga sudah tercover," ujarnya.
Panahan Moetar mengungkapkan, capaian implementasi kegiatan prioritas ini telah disampaikan kepada tim provinsi dengan 5 poin rencana aksi nasional.
"Meski demikian, kami menghadapi beberapa kendala. Namun, kami tetap berusaha konsisten dengan dukungan berbagai OPD dan instruksi pemerintah untuk mengatasi kendala tersebut,” kata Panahan Moetar.
Pada bagian lainnya, Panahan Moetar juga memaparkan data mengenai kondisi stunting di Kabupaten Barito Timur, yang mana rata-rata presentase anak stunting mencapai 7,3%.
Ia juga menyebutkan, bahwa pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting telah dilakukan dengan jumlah Tempat Bimbingan Perkembangan Keluarga (TBPK) mencapai 309.
Kendati menghadapi keterbatasan anggaran, Panahan berharap dukungan semua pihak, baik pihak pusat maupun daerah untuk mendukung program strategis nasional ini.
Selain itu, juga disampaikan progres capaian rambut stunting hingga Oktober 2023, dengan tingkat kecamatan yang telah mencapai 20%.
Panahan Moetar menyampaikan, data stunting IPP GBM tahun 2023. Dengan harapan tingkat dukungan dari pihak provinsi dan nasional akan semakin meningkat.
Sebagai langkah konkret, Panahan Moetar menekankan, perlunya layanan intervensi stunting yang lebih efektif, mengingat beberapa kelemahan yang telah diidentifikasi.
Dalam upaya mengoptimalkan progres, Sekda menyampaikan, pihaknya telah menyelesaikan pembahasan untuk tahun 2024.
"Besok, Kamis (23/11) akan diadakan rapat khusus untuk membahas progres dari masing-masing program kegiatan, termasuk dalam beberapa program prioritas yang menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Barito Timur," demikian Panahan Moetar. (zi/jp).