BANJARMASIN- Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, Gusnanda Effendi mengatakan, bahwa program bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 55 buah.
"Dari 55 itu, 8 buah rumah yang tingkatannya ekstrim, seperti beberapa desa yang sudah menerima manfaat dari RTLH ini termasuk Desa Sungai Lumbah kemarin ada beberapa yang ekstrem," kata Gusnanda Effendi saat diwawancarai wartawan media ini diruang kerjanya, Rabu (1/11).
Gusnanda Effendi menjelaskan, pihaknya juga terus monitoring atau memantau kembali untuk desa-desa yang belum, seperti Tanah Bumbu dan Kotabaru.
"Insya allah minggu depan, kami akan melihat terlebih dahulu bagaimana untuk kondisi saat ini apakah layak atau tidaknya," terangnya.
Menurutnya, untuk masuk kategori RTLH ini, terlebih dulu harus masuk Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS) yang merupakan dasar utama untuk proses selanjutnya.
"Lahan dan tanah milik sendiri, dan posisi lahan tidak boleh berada di bantaran sungai/jalur hijau. Adapun ukuran luas bangunan hanya 4x6 meter berupa atap, dinding dan lantai (Aladin), WC dan juga beberapa perabotan rumah tangga, dengan total budget satu rumah Rp25 juta dari dana APBD Provinsi Kalsel sendiri," tutur Gusnanda.
Ia menyebutkan, bahwa bantuan RTLH saat ini hampir semua sudah tersalurkan di 11 kabupaten dan 2 kota di wilayah Provinsi Kalsel.
"Kami berharap program ini terus dilanjutkan, karena sangat membantu dan bermanfaat sekali bagi warga, dan dengan bantuan seperti ini semua orang yang berada dirumah bisa menikmatinya," demikian Gusnanda Effendi. (lim/jp).
