MUARA TEWEH- Pj Bupati Barito Utara, Muhlis, secara resmi membuka rembuk stunting tahun 2024, di Aula Bapedda Litbang, Muara Teweh, Rabu (26/6).
Turut hadir Pj Ketua PKK Barut, Marsiana Muhlis, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda, Gazzali, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, unsur Forkompinda setempat, dan tamu undangan lainnya.
Dalam kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Barito Utara akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergi hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari organisasi perangkat daerah penanggung jawab indikator dalam upaya penurunan stunting, terutama di lokus stunting.
Melalui kegiatan rembuk stunting ini, diharapkan akan didapatkan informasi mendetail mengenai berbagai program, dan juga kegiatan percepatan penurunan stunting yang akan dilakukan di masing-masing desa, kelurahan, dan kecamatan.
Dalam sambutannya Pj Bupati Barito Utara yang juga selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting, Muhlis, menyampaikan, bahwa rembuk stunting ini merupakan kegiatan strategis yang bertujuan menurunkan stunting di Kabupaten Barito Utara, dan menjadi salah satu indikator percepatan penurunan stunting yang mesti diimplementasikan oleh pemerintah daerah.
"Kita patut bersyukur, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Barito Utara mengalami penurunan sebesar 4,3 persen, dari 19,6 persen tahun 2022 menjadi 15,3 persen di tahun 2023, dan pada tahun 2024 ini kita menargetkan prevalensi stunting dapat mencapai 16,21%," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari hasil evaluasi intervensi serentak pencegahan stunting Provinsi Kalimantan Tengah, untuk Kabupaten Barito Utara per tanggal 24 juni 2024 progres hasil balita yang diukur 4.776 balita (50,65%) dari target 9.430 balita. Sedangkan Kalimantan Tengah 54,83% urutan 27 dari 38 provinsi.
"Sehubungan dengan rendahnya progres capaian Barito Utara saya menghimbau segera mencari solusi untuk mencapai hasil yang maksimal," jelas Muhlis
Sementara itu, Kepala Dinas Dalduk KB P3A Barito Utara, Silas Patiung, dalam laporannya menyampaikan, bahwa rembuk stunting ini merupakan salah satu kegiatan untuk merumuskan tindak lanjut kegiatan percepatan penurunan balita stunting.
"Perlu diketahui bahwa Kabupaten Barito Utara mengalami kemajuan yang pesat dalam menurunkan angka prevalensi stunting, yang mana dari data dari SSGI Tahun 2021 Barito Utara diangka 28,3%. Kemudian turun menjadi 19,8% di Tahun 2022 serta data terkahir di tahun 2023 Kabupaten Barito Utara mendapatkan angka 15,3% dan telah melampui target yang ditetapkan oleh pusat yaitu, 19,95%," ujarnya.
Silas Patiung juga menyampaikan, ucapan terimakasih kepada bapak Pj Bupati Barut selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting dan seluruh tim percepatan penurunan Stunting Barito Utara yang telah berjuang keras dalam menurunkan angka stunting di Barito Utara.
"Semoga Barito utara dapat mencapai target zero kasus stunting ke depan," pungkas Silas Patiung. (dsk/my/jp).
