BREAKING NEWS

Minggu, 27 April 2025

Mahasiswa Asal Barito Timur Rancang Struktur Organisasi Daerah

BANJARBARU- Mahasiswa asal Kabupaten Barito Timur yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura mengadakan pertemuan lanjutan untuk membentuk organisasi daerah (organda). Kegiatan ini berlangsung di Sekalimantan coffee, Minggu (27/4/2025). Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari beberapa kampus.

Sebagai kelanjutan dari inisiasi awal, mahasiswa Barito Timur di perantauan kini memasuki tahap krusial dalam pembentukan organisasi daerah: merancang struktur kepengurusan. 

Kesadaran akan pentingnya organisasi yang terkelola dengan baik mendorong mereka untuk tidak hanya membentuk wadah kebersamaan, tetapi juga membangun fondasi yang kuat dan berkelanjutan.

Dalam forum yang digelar secara santai namun serius, para mahasiswa berdiskusi mengenai kebutuhan struktur yang efektif dan representatif. Mereka sepakat bahwa organisasi ini harus mampu mengakomodasi berbagai aspirasi, memperkuat koordinasi, dan mempermudah pelaksanaan program-program kerja di masa depan. 

Oleh karena itu, struktur organisasi dirancang dengan memperhatikan prinsip partisipasi, akuntabilitas, dan fleksibilitas.

Beberapa posisi inti mulai diidentifikasi, seperti ketua umum, sekretaris, bendahara, serta koordinator bidang-bidang strategis seperti pendidikan, budaya, dan advokasi sosial. Setiap bidang akan memiliki tim kecil yang bertugas mengembangkan program dan mengkoordinasikan kegiatan di lapangan. 

Dalam penyusunan ini, semua anggota diberi ruang untuk menyampaikan pendapat, menciptakan suasana demokratis yang menjadi cermin dari nilai organisasi yang ingin dibangun.

Rancang bangun struktur ini menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa perjalanan organisasi ke depan akan lebih terarah, solid, dan berdampak. Dengan semangat sinergi dan rasa tanggung jawab bersama, mahasiswa Barito Timur terus bergerak membangun fondasi kuat demi masa depan daerah mereka.

Dalam suasana yang akrab dan penuh semangat, teman-teman Barito Timur saling berkenalan, berbagi cerita, dan berdiskusi ringan tentang kebutuhan serta harapan terhadap organisasi yang akan dibentuk. Berbagai ide mulai bermunculan mulai dari usulan nama organisasi hingga gambaran awal tentang bentuk kegiatan yang ingin dijalankan. 

Meski belum ada keputusan resmi, semangat kolaborasi dan rasa kebersamaan yang tumbuh dalam pertemuan ini menjadi modal penting untuk melangkah lebih jauh.

Pertemuan ini bukan sekadar ajang temu, melainkan titik awal untuk membangun jaringan kuat antar mahasiswa Barito Timur di perantauan jaringan yang diharapkan bisa menjadi ruang saling mendukung, berkreasi, dan berkontribusi, baik bagi diri sendiri maupun untuk daerah asal tercinta.

Muhamad Jainal Ramadani, Organisasi Pemuda Barito Timur lahir dari semangat bersama untuk menyatukan energi generasi muda di seluruh kecamatan Barito Timur. Terinspirasi oleh konsep kohesi sosial (Durkheim, 1893) dan pentingnya partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan (Checkoway, 1998), sekelompok pemuda berkumpul, berdiskusi, dan bermusyawarah dengan penuh antusiasme. 

Lewat proses demokratis yang terbuka, terbentuklah sebuah struktur kepengurusan yang kokoh bukan sekadar formalitas, tapi benar-benar mewakili semangat gotong royong dan keinginan untuk membawa perubahan nyata.

Visi besar yang mereka usung adalah menjadikan pemuda sebagai motor penggerak pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi di daerah mereka. Ini sejalan dengan prinsip community-driven development (Chambers, 1994), yang menekankan bahwa perubahan terbaik datang dari kekuatan lokal itu sendiri.

Organisasi ini hadir bukan hanya sebagai tempat berkumpul, tapi sebagai ruang untuk berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi nyata. 

Lebih dari itu, ia menjadi simbol kuat identitas dan persatuan antarwilayah di Barito Timur memperlihatkan bahwa ketika pemuda bergerak bersama, perubahan positif bukan lagi mimpi.

Dengan fondasi yang kuat dan semangat yang terus menyala, Organisasi Pemuda Barito Timur siap menjadi kekuatan baru dalam mewujudkan pembangunan daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis partisipasi aktif seluruh elemen muda.

Dari diskusi ringan itu, muncul kesadaran bersama bahwa membangun sebuah organisasi bukan hanya soal nama atau kegiatan semata, tapi soal menghadirkan ruang aman dan solid bagi mahasiswa Barito Timur di perantauan. 

Ruang di mana setiap individu bisa tumbuh, belajar, dan berkontribusi tanpa meninggalkan identitas kedaerahan yang menjadi akar kebersamaan. 

Beberapa gagasan mulai dikembangkan, seperti program orientasi untuk mahasiswa baru, kegiatan budaya untuk melestarikan tradisi Barito Timur, hingga agenda sosial untuk memperkuat solidaritas. Semua ide tersebut bermuara pada satu tujuan: membangun jaringan yang tidak hanya aktif, tapi juga adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Meskipun banyak hal yang masih perlu dirumuskan, semangat yang lahir dari pertemuan ini memberikan keyakinan bahwa langkah kecil yang diambil hari ini akan menjadi pondasi kuat bagi masa depan organisasi. 

Dengan rasa saling percaya, keterbukaan, dan tekad yang sama, mahasiswa Barito Timur siap melangkah bersama, menjadikan perantauan bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tetapi juga lahan untuk berproses, berdaya, dan membawa nama daerah dengan penuh kebanggaan. (*/jp). 

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes