KUALA PEMBUANG- Massa dari beberapa desa melakukan panen massal hingga pembakaran terhadap kantor divisi perusahan PT. Agro Karya Prima Lestari (AKPL) di Desa Ayawan, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah pada Kamis (8/5/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Aksi massa itu diduga terjadi karena beberapa tuntutan mereka tak kunjung dipenuhi PT. AKPL.
Dari informasi yang didapat awak media ini, sebelum kejadian pada Senin (7/4/2025) di Kantor BPD Desa Ayawan, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan telah dilakukan rapat atau pertemuan dalam rangka keluh kesah atau aspirasi warga RT. 007 RW. 002 Desa Ayawan.
Kegiatan tersebut dihadiri Camat Seruyan Tengah, Danramil, Kapolsek, Damang Seruyan Tengah dan Batu Ampar, Pj Kepala Desa Ayawan beserta perangkat desa, Ketua BPD, dan pimpinan perusahaan PT. AKPL.
Dalam rapat tersebut dihasilkan kesepakatan sebanyak 4 poin. Yaitu.
1. Untuk pengurusan Plasma 20 % PT. AKPL akan difasilitasi oleh Pemerintahan Desa Ayawan, Kecamatan, Pemerindah Daerah dan Pihak Perusahaan PT. AKPL
2. Untuk pembuatan sumur bor, dialihkan Pilter Air karena yang sudah ada sebanyak
7 titik tidak memadai (airnya keruh dan berbau,) dan melalui dibuatkan proposal, permohonan dari Desa.
3. Apabila ada informasi lowongan pekerjaan akan di sampaikan melaui Pemerintah Desa sesuai dengan keahilan dan kemampuanya secara tertulis untuk warga RT. 007/RW. 002 Desa Ayawan.
4. Untuk pembangunan pasar, sumur bor, balai bertemuan, perbaikan jalan, penerangan jalan akan dilaksanakan oleh PT. AKPL dan PT. Minamas dan melalui proposal setujui oleh Kepala Desa dan Camat.
Kesepakatan itu ditandatangani langsung oleh Pimpinan Perusahaan, Ketua RT. 007, Perwakilan Warga RT. 007, Pj Kepala Desa Ayawan, Ketua BPD Desa Ayawan, Damang Seruyan Tengah dan Batu Ampar, Kapolsek Seruyan Tengah, Camat Dusun Tengah, Apel dan Camcim.
Sekedar informasi, kejadian itu terjadi diduga dipicu karena masyarakat sudah geram karena perusahaan tak kunjung merealisasi apa yang telah disampaikan masyarakat dalam rapat tersebut hingga akhirnya panen massal dan terjadi pembakaran kantor divisi. (gan/jp).