BREAKING NEWS

Kamis, 17 Juli 2025

Pemkab Barito Timur Gelar Apel Peringatan Hari Koperasi ke-78 Tahun 2025

TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur menggelar apel Peringatan Hari Koperasi ke-78 Tahun 2025, di halaman kantor bupati setempat, Kamis (17/7/2025). 

Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Penjabat (Pj) Sekda Barito Timur, Misnohartaku, dengan peserta apel Dishub, Satpol PP, BPBD Damkar, dan ratusan ASN.

Apel tersebut dihadiri Asisten Setda Barito Timur, Kepala OPD Lingkup Pemkab Barito Timur, para Kabag, Sekretaris, Kabid dan tamu undangan lainnya.

Seperti diketahui, tema yang diusung pada Peringatan Hari Koperasi tahun ini adalah “Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur”, yang menekankan pentingnya kebangkitan ekonomi berbasis kerakyatan. Semangat ini mendorong penguatan peran koperasi sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

Dalam sambutan Menteri Koperasi RI, Budi Arie Setiadi yang dibacakan oleh Pj Sekda Barito Timur, Misnohartaku, mengatakan bahwa dalam suasana penuh harapan semangat kebersamaan, kita merayakan sesuatu yang lebih dari sekadar peringatan sebuah lembaga ekonomi, kita merayakan semangat hidup orang banyak, semangat gotong royong, semangat dari kita, oleh kita, dan untuk kita.

"Ini bukan semata romantisme sejarah. Konstitusi kita sendiri yaitu, pada pasal 33 UUD 1945 menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Karena bangsa ini dibangun bukan oleh individualisme, tapi oleh gotong royong," ujarnya. 

Menurut dia, dalam koperasi, suara setiap orang sama. Tak peduli berapa besar modalnya, setiap anggota punya hak bicara yang setara. Prinsip one man one vote, bukan hanya soal teknis rapat tahunan. 

"Itu adalah simbol dari demokrasi ekonomi yang selama ini kita impikan, bahwa setiap warga bisa ikut menentukan arah masa depan bersama," tuturnya. 

Ia menjelaskan, bahwa koperasi sangat relevan dan strategis dalam mewujudkan beberapa Asta Cita Presiden Prabowo. Koperasi sektor pertanian secara nyata mendukung pencapaian swasembada pangan. Selain itu, dalam hal pengembangan industri Agro-Maritim dapat dilakukan pengembangan berbasis koperasi dengan kearifan lokal. Inisiatif tersebut tentunya sangat relevan dengan pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

"Kita patut bersyukur, Koperasi Indonesia terus menunjukkan geliat positif. Tahun lalu, jumlah koperasi aktif kita tercatat sebanyak 131.617 unit. Anggotanya mencapai hampir 30 juta orang. Artinya, satu dari sepuluh warga Indonesia adalah bagian dari koperasi. Volume usaha koperasi pada tahun 2024 menyumbang 214 triliun terhadap PDB Nasional. Itu hampir 1 persen, dan potensinya masih sangat besar jika kita kelola bersama," ujarnya. 

Ia menyebut, bahwa hingga saat ini, sudah lebih dari 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih terbentuk lewat Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus. Prosesnya bukan dari atas, tapi dari bawah. Rakyat sendiri yang membentuk, rakyat sendiri yang mengelola. Koperasi ini bukan hanya tempat simpan pinjam. Di sana ada beberapa gerai pentin yaitu, gerai sembako tempat mengakses barang subsidi pemerintah seperti gas, beras dan minyak goreng. Gerai klinik desa disertai dengan gerai apotik; gerai gudang untuk menyimpan serta logistik dan transportasi untuk mendistribusikan hasil panen.

Dan lebih menggembirakan, koperasi-koperasi ini juga mulai membangun kolaborasi/bermitra. Mereka tidak jalan sendiri. Mereka bermitra dengan Kelompok Tani, Koperasi Sektor Lain, BUMDes, Usaha Swasta dan bahkan Akademisi. Kita bisa menyebutnya ini dengan Pendekatan Pentahelix, dimana semua pihak duduk bersama untuk satu tujuan, yaitu kesejahteraan rakyat.

"Kita semua tahu, membangun masa depan bukan hal yang mudah. Tapi satu hal yang pasti, kita tidak bisa melakukannya sendirian. Kita butuh teman seperjalanan, kita butuh gotong royong, dan kita butuh ruang di mana semua orang bisa tumbuh bersama. Koperasi adalah ruang itu. Koperasi harus “Agile”, yang artinya dapat beradaptasi, lebih gesit, lebih inovatif, dan lebih akuntabel sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar kepada anggota dan lingkungannya. Jangan sampai tertinggal oleh kemajuan jaman," tambahnya. 

"Untuk itu, kami tidak bosan-bosannya mengingatkan agar akuntabilitas koperasi harus terus diperkuat, tata kelola koperasi harus semakin baik sehingga koperasi semakin dipercaya oleh masyarakat. Kita ingin koperasi menjadi pilihan rasional bagi tiap-tiap warga negara untuk menaruh harapan dan mengembangkan usahanya," imbuhnya. 

Ia mengajak, kepada masyarakat luas, dan terutama kepada adik-adik generasi muda, generasi masa depan bangsa, jangan takut untuk berkoperasi. 

"Koperasi bukan sesuatu yang kuno. Koperasi bukan milik orang tua. Koperasi adalah milik kalian juga, tempat di mana kalian bisa belajar, bertumbuh, berinovasi, dan ikut menentukan arah ekonomi bangsa," jelasnya. 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus, pengelola, pengawas dan segenap anggota koperasi dimanapun berada. Ketekunan dan keteladanan saudara-saudara dalam berkoperasi telah ikut mengantarkan ekonomi Indonesia tumbuh semakin berkualitas seperti sekarang ini. 

"Kita tidak boleh cepat berpuas diri. Kita membutuhkan lebih banyak lagi orang Indonesia yang berkoperasi. Kita membutuhkan lebih banyak lagi koperasi-koperasi sektor riil, sektor produktif yang mampu mengoptimalisasi pengelolaan sumber daya alam agar lebih adil dan menyejahterakan. Kita membutuhkan lebih banyaknlagi koperasi-koperasi yang menyediakan inovasi dan teknologi. Sehingga menjadi ekosistem usaha yang lebih menjanjikan bagi anak-anak muda untuk berkiprah. Saya berharap, semangat berkoperasi itu terus kita tularkan kepada generasi muda," tutupnya. (iwn/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes