TAMIANG LAYANG- Polres Barito Timur, Polda Kalimantan Tengah berhasil mengungkap kasus kekerasan seksual di wilayah hukum setempat. Ironisnya, korban adalah anak-anak dan penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan pada press release yang berlangsung di Lobby Mapolres, dipimpin langsung Kapolres Barito Timur, AKBP Eddy Santoso, didampingi Kasi Datun Kejari Barito Timur, Perwakilan Pengadilan Negeri Tamiang Layang, Perwakilan Dinas Kesehatan Barito Timur, dan Penasehat Hukum.
Turut hadir Wakapolres Bartim, Kabag Ops Polres Bartim, Kasat Reskrim Polres Bartim, Kasat Resnarkoba Polres Bartim, dan Kasi Humas Polres Bartim.
"Rilis kasus kekerasan seksual hari ini periode Januari hingga Juni 2025, dengan tujuh orang tersangka dan terjadi di lima lokasi atau tempat kejadian perkara (TKP) berbeda diwilayah Kabupaten Barito Timur," kata Kapolres Barito Timur, AKBP Eddy Santoso melalui Kasat Reskrim, AKP Adhy Heriyanto usai kegiatan kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Adapun tujuh orang tersangka tersebut. Yakni masing-masing berinisial S (28), E (43), WA (34), MM (35), S (38), YT (47) dan MGD.
AKP Adhy merinci, dari tujuh orang tersangka tersebut, terbagi menjadi lima kejadian. Pertama dilakukan oleh MGD yang terjadi sejak Maret hingga Mei 2025. Kedua, dilakukan YT pada tanggal 17 hingga 20 Mei 2025.
Ketiga, dilakukan S pada 18 Mei 2025. Keempat dilakukan WA, MM, dan S pada 23 Mei 2025. Kelima, dilakukan E pada 1 Juni 2025
AKP Adhy juga memastikan bahwa seluruh tersangka telah ditangkap dan kini tengah menjalani proses hukum.
Ia menegaskan komitmen Polres Barito Timur untuk melindungi kelompok rentan, terutama anak-anak dan penyandang disabilitas.
"Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan seksual, apalagi terhadap anak dan penyandang disabilitas. Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas dan transparan,” tegas AKP Adhy.
Ia mengatakan, bahwa dalam penanganan kasus ini, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Barito Timur. (iwn/jp).