KANDANGAN- Bupati Hulu Sungai Selatan, H Syafrudin Noor, didaulat menjadi narasumber pada stadium generale sekaligus kuliah perdana dengan tema “Membangun Generasi Cendekiawan Muslim Berbasis Pesantren dan Ekonomi” di Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Islam (STEBI) KH. Ahmad Syairazi, Sabtu (23/8/2025).
Acara ini diawali dengan peresmian STEBI KH. Ahmad Syairazi yang dibuka secara resmi oleh KH. Ahmad Syairazi. Suasana penuh semangat semakin terasa saat dilakukan prosesi pengalungan selempang masa ta’aruf mahasiswa baru oleh Bupati HSS.
Dalam kesempatan tersebut, KH. Ahmad Syairazi juga menyerahkan buku berjudul “Bisnis Sukses ala Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan Para Sahabatnya” kepada Bupati HSS serta Ketua STEBI KHAS, Habib Zainal Abidin. Buku tersebut diharapkan menjadi pedoman dalam menanamkan nilai-nilai bisnis Islami di kalangan mahasiswa.
Bupati HSS, H Syafrudin Noor, dalam kuliah perdananya menegaskan pentingnya membangun generasi cendekiawan muslim yang berkarakter pesantren namun mampu berdaya saing di bidang ekonomi modern.
"Pesantren harus menjadi pusat lahirnya kader-kader bangsa yang tidak hanya alim dalam agama, tetapi juga cakap dalam ilmu ekonomi untuk kemajuan umat,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemkab HSS juga akan memberikan hibah dana pembangunan gedung STEBI KH. Ahmad Syairazi pada tahun 2026. Hal ini disambut dengan penuh syukur dan optimisme oleh civitas akademika, karena diharapkan dapat memperkuat peran STEBI dalam mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing.
Dengan adanya kuliah perdana ini, STEBI KH. Ahmad Syairazi diharapkan menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi Islam berbasis ekonomi dan pesantren yang mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, religius, dan berintegritas.
Di akhir kegiatan, KH. Ahmad Syairazi menyerahkan kenang-kenangan sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) atas partisipasi dan kontribusinya sebagai narasumber dalam kuliah perdana bertema “Membangun Generasi Cendekiawan Muslim Berbasis Pesantren dan Ekonomi". (ari/jp).
