KUALA PEMBUANG- Sejumlah masyarakat Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan mengeluhkan antrian panjang yang sering terjadi di beberapa SPBU tempat pengisian Bahan Bakar Minyak dan mengakibatkan sulitnya mendapatkan pasokan pengisian BBM, Sabtu (9/8/2025).
Masyarakat merasa resah dengan adanya kondisi seperti ini selalu terjadi antrian panjang di SPBU yang ada di Kuala Pembuang.
Salah satu warga masyarakat, Akhmad, menjelaskan bahwa antrian panjang pengisian BBM sering terjadi ini menyebabkan keterlambatan dalam melakukan aktivitas pekerjaan kami sehari-hari khususnya bagi masyarakat Kuala Pembuang.
"Jadi, kami terhambat ingin beraktivitas seperti mau kebun atau ketempat kerja lainnya disebabkan panjangnya durasi waktu antrian mengisi BBM khususnya bagi kami yang bukan pelangsir," ujarnya.
"Setiap saya mau mengisi BBM, pasti terjadi antrian panjang seperti ini," imbuhnya.
Menurut dia, kendala yang kerap terjadi adalah pembelian jenis minyak pertalite yang terjadi antrian panjang di beberapa SPBU yang berada di Kuala Pembuang pada waktu tertentu.
"Dari pandangan saya, penyebab terjadinya antrian panjang selama ini adalah kurangnya peningkatan fasilitas dan kapasitas pelayanan, ditambah lagi diduga banyaknya para pelangsir yang kurang diarahkan sebagaimana mestinya," tutur Akhmad.
Akhmad juga meminta kepada pengelola SPBU agar bisa membagi waktu pelayanan antara masyarakat dan para pelangsir BBM. Sehingga antrian tidak bertambah parah dan tidak menghambat aktivitas bagi masyarakat biasa.
Ia juga berharap kepada pengelola SPBU khususnya di Kabupaten Seruyan untuk mempertimbangkan peningkatan fasilitas dan kapasitas pelayanan di SPBU, yang sering terjadi antrian panjang dan menyebabkan tumpukan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk menunggu antrian pengisian BBM.
Akhmad juga meminta kepada Pemda maupun Wakil Rakyat yang duduk di DPRD untuk selalu malakukan monitoring di setiap SPBU yang ada di Kabupaten Seruyan agar kepentingan masyarakat tak terabaikan dan bisa terpenuhi untuk pasokan khususnya BBM.
"Selain itu, kami meminta kepada aparat penegak hukum agar bisa menertibkan permasalahan ini," demikian Akhmad. (gan/jp).
