BREAKING NEWS

Senin, 06 Oktober 2025

Brigade Pangan Belandean Maju Keluhkan Kelangkaan BBM Jenis Solar, Program Oplah dari Kementan Terhambat

MARABAHAN- Brigade Pangan yang ada di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang terjadi belakangan ini, bukan saja di tingkat pengecer bahkan di SPBU pun tidak bisa mendapatkan minyak solar pakai jerigen.

Manajer Brigade Pangan Belandean Maju, Suhaimi, mengungkapkan bahwa pihaknya kesulitan mendapatkan BBM jenis solar karena di pengecer banyak yang kosong. 

"Jika pun ada di pengecer harganya sudah 12.500 perliter, padahal harga di SPBU kurang lebih 7.000. Kami kesulitan mendapatkan harga yang murah karena di SPBU sering kosong dan tidak melayani pengisian jerigen," ucapnya kepada wartawan ini, Senin (6/10/2025).

"Jika BBM jenis solar di pengecer kosong dan harganya tinggi, bagaimana kami bisa menjalankan tracktor untuk pengolahan lahan para petani dalam menjalan program Oplah dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam menunjang ketahanan pangan pertanian,"  tambahnya. 

"Kalau beli di eceran, harganya mahal dan itu pun sulit dicari. Sedangkan di SPBU tidak boleh pakai jerigen. Ini sangat menyulitkan, apalagi sekarang banyak warga, khususnya Brigade Pangan sedang melaksanakan program pengolahan lahan dari Kementerian Pertanian yang memerlukan minyak solar," imbuh Suhaimi.
Dengan susahnya mendapatkan BBM jenis solar ini, ujar Suhaimi, dikhawatirkan menghambat kelancaran program Oplah yang sedang dijalankan pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mendukung swasembada pangan. 

Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Kabupaten Barito Kuala Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Alalak, Dra. Arfah, menyampaikan bahwa pengawasan dan pendataan distribusi BBM semestinya dapat dilakukan lebih maksimal.

"Saat saya masih menjabat sebagai kepala desa di Kecamatan Alalak, saya punya data dari Pertamina mengenai lokasi-lokasi pangkalan minyak. Dengan data itu, penyaluran BBM bisa dipantau," kata Bunda Arfah sapaan akrabnya saat diwawancarai wartawan ini melalui pesan WhatsApp, Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, kuota BBM biasanya tersedia di SPBU, dan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan setempat, juga memiliki data terkait jumlah BBM yang masuk ke wilayah tersebut.

"Kita sebagai masyarakat memang wajib mengikuti aturan untuk mendapatkan BBM. Namun, jika sudah mengikuti aturan tapi tetap sulit mendapatkan BBM atau tidak dilayani, masyarakat berhak melaporkan ke SOPD terkait, dalam hal ini Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan," kata ibu Arfah.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Barito Kuala, Hery Sasmita, saat dikonfirmasi melalui sambungan via whatsapp terkait kelangkaan BBM jenis solar ini mengatakan bahwa pihaknya nanti akan tindaklanjuti untuk yang berikutnya karena dimana-mana keluhannya sama.

"Untuk hal tersebut, sudah kami laporkan ke provinsi. Dan kami meminta kepada para Brigade Pangan untuk membawa jerigen ke SPBU, namun harus di lengkapi dengan membawa surat tugas yang melaksanakan program Oplah beserta SK," ungkapnya. (ali/jp). 

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes