TAMIANG LAYANG- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Barito Timur menggelar pelatihan keterampilan bagi guru pendamping Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Rabu (17/12/2025), di Aula Disdik Barito Timur.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdik Barito Timur, Erik Bimantara, yang mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Barito Timur, H Bunyamin. Hadir dalam kegiatan ini Kabid SMP, para kepala seksi, narasumber, puluhan peserta, baik guru jenjang TK, SD dan SMP, serta tamu undangan lainnya.
Plt. Kepala Disdik Barito Timur, H Bunyamin, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Erik Bimantara, disampaikan bahwa pelatihan ini mengacu pada Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023, yang mana menegaskan hak setiap peserta didik berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan yang layak di sekolah formal. Sekolah, kata dia, wajib menyiapkan akomodasi yang sesuai guna memenuhi kebutuhan peserta didik disabilitas.
Erik menekankan pentingnya peran guru pendamping dalam menguasai strategi pembelajaran bagi ABK, mulai dari membantu pemahaman materi, adaptasi sosial, melatih kemandirian, hingga menjadi jembatan komunikasi antara peserta didik dan lingkungan sekolah.
"Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah daerah untuk memastikan anak-anak berkebutuhan khusus memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan potensi mereka,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan yang masih dihadapi saat ini adalah keterbatasan sumber daya guru pendamping dalam memahami strategi penanganan ABK. Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali materi terkait strategi menghadapi ABK di kelas serta cara mengidentifikasi potensi yang dimiliki setiap murid.
Erik berharap, pelatihan ini mampu mendorong guru pendamping menciptakan lingkungan belajar yang ramah, inklusif, serta menghargai perbedaan.
"Selain itu, guru diharapkan memahami karakteristik ABK yang beragam dan mampu menerapkan strategi pembelajaran efektif melalui kurikulum pendidikan inklusif, disertai kompetensi empati, komunikasi efektif, dan kemampuan beradaptasi," harapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Justinus Purba, yang juga Kasi Kurikulum dan Peserta Didik SD, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru terhadap karakteristik, kebutuhan, dan kekhususan Anak Berkebutuhan Khusus.
"Pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam asesmen dan identifikasi kebutuhan ABK, memodifikasi kurikulum dan strategi pembelajaran, serta membantu pengembangan aspek sosial, emosional, dan kecakapan hidup agar anak lebih mandiri,” jelasnya. (zi/jp).
