BANJARMASIN – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemerintah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, menggelar Pelatihan Pencegahan dan Penurunan Stunting melalui Pengaplikasian Posyandu Berbasis 6 Bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2025.
Pelatihan ini diikuti Ketua TP PKK desa, Kader Pemberdayaan Manusia (KPM), kader Posyandu, serta kepala desa se-Kecamatan Alalak. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, 19–21 Desember 2025, bertempat di Hotel Nasa, Banjarmasin.
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi masih ditemukannya permasalahan gizi kronis yang menyebabkan stunting, terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK). Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi jangka panjang yang berdampak serius terhadap kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas anak di masa depan.
Selain berdampak pada individu, stunting juga berpengaruh terhadap kualitas pembangunan daerah dan nasional. Anak yang mengalami stunting berisiko lebih tinggi terserang penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, dan stroke, serta memiliki capaian pendidikan dan ekonomi yang lebih rendah di masa dewasa.
Camat Alalak, Muhammad Didik Kaharudin, menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan kepada sektor kesehatan, melainkan membutuhkan keterlibatan lintas sektor dan peran aktif masyarakat. Dalam hal ini, Posyandu memiliki peran strategis sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar di desa.
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas Ketua TP PKK, KPM, dan kader Posyandu dalam mengelola serta mengoptimalkan Posyandu berbasis 6 Bidang SPM.
"Melalui pelatihan ini, diharapkan kader memiliki kemampuan deteksi dini stunting, pemahaman gizi seimbang, pemantauan tumbuh kembang anak, serta pelayanan kesehatan siklus hidup mulai dari bayi, balita, ibu hamil dan menyusui, remaja, hingga lansia,” ujarnya.
Sebanyak 40 peserta mengikuti kegiatan ini. Narasumber berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala beserta tim, serta Kepala Dinas PMD Kabupaten Barito Kuala, Muhammad Mujiburakhman, dengan dukungan tim pendamping kecamatan dan desa.
Sementara itu, Kepala Desa Pulau Sewangi, Syarifah Saufiah, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan pelatihan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat berdampak positif bagi desa-desa dalam upaya menekan angka stunting.
“Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, daerah, provinsi, hingga pemerintah pusat, kami optimistis stunting dapat ditangani secara bersama dan berkelanjutan,” katanya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan Posyandu di Kecamatan Alalak semakin optimal sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat, kepercayaan masyarakat terhadap Posyandu meningkat, serta partisipasi warga dalam upaya pencegahan stunting semakin kuat dan berkesinambungan. (lim/ali/jp).

