BREAKING NEWS

Rabu, 10 Desember 2025

Staf Ahli Bupati Kapuas Buka Dialog Nasional GMNI Kapuas

KUALA KAPUAS- Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Kapuas, Septedy, secara resmi membuka kegiatan Dialog Nasional yang digelar Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kabupaten Kapuas. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Rabu (10/12/2025), itu dengan menghadirkan peserta dari kalangan mahasiswa, pelajar, serta organisasi kepemudaan. 

Dalam sambutannya Septedy, menyampaikan apresiasi atas prakarsa GMNI Kapuas yang mengangkat tema "Peran Penmuda dan Pendidikan dalam Menghadapi Tantangan Era Digital untuk Membangun Daerah Berbasis Kearifan Lokal".

Ia menegaskan, bahwa dialog seperti ini sangat penting sebagai wadah pembentukan pemikiran kritis generasi muda, khususnya dalam memasuki era digital yang penuh tantangan sekaligus peluang.

Septedy menekankan, bahwa komposisi pemuda ke depan sangat dominan dan menjadi bagian dari bonus demografi yang harus dimanfaatkan dengan baik. Jika dikelola secara tepat, pemuda akan menjadi aset penting dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional.

"Jika bonus demografi ini dimanfaatkan dengan baik, maka akan menjadi aset pemerintah dan aset negara. Pemuda adalah kelompok produktif yang mampu mendorong perubahan," jelasnya.

la juga menyoroti dua sisi era digital, yaitu potensi positif yang sangat besar serta ancaman yang perlu diwaspadai.

"Tantangan era digital bisa positif, bisa negatif. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, keamanan dan privasi dapat terganggu Namun bila digunakan secara positif, justru lebih efektif dan produktif," katanya.

Septedy mengingatkan, bahwa derasnya arus informasi, termasuk informasi negatif, menuntut pemuda agar mampu bersikap kritis dan bijak. Organisasi kepemudaan pun didorong agar berfokus pada penguatan kapasitas pemuda, bukan sekadar menjadi objek kepentingan politik.

"Jangan sampai pemuda hanya dijadikan alat kepentingan politik Pemuda harus punya konsep yang jelas, bergerak dari persoalan nyata yang terjadi di masyarakat," tegasnya.

la mencontohkan pentingnya pemetaan data dasar tentang kondisi pemuda, seperti jumlah pemuda yang belum berdaya atau belum mampu mengakses pendidikan. Tanpa data, menurutnya, program kepemudaan tidak akan berjalan efektif.

Septedy mengajak, GMNI serta organisasi pemuda lainnya untuk menetapkan sasaran gerakan secara tepat dan sinergis, termasuk memberikan kontribusi pemikiran terhadap isu-isu daerah.

"Kalau GMI tertarik pada isu persampahan atau pemberdayaan, rumuskan masalah, solusi, dan kontribusinya. Program akan lebih efektif jika berbasis data dan sasaran yang jelas," ungkapnya.

Dalam penutup sambutannya Septedy menyampaikan pesan motivatif dari buku Sejarah Taipan yang ia baca.

"Orang bodoh dikalahkan orang pintar. Orang pintar dikalahkan orang cerdik. Orang cerdik dikalahkan orang beruntung. Dan orang beruntung adalah mereka yang memiliki kesempatan dan kesiapan. Karena itu, siapkan diri, terus belajar, dan jangan pernah berhenti membaca," pesannya.

Para narasumber diharapkan mampu memberikan perspektif komprehensif mengenai tantangan pembangunan daerah, digitalisasi, dan peran strategis pemuda.

Dengan dibukanya kegiatan ini, pemerintah berharap dialog dapat menjadi ruang produktif bagi pemuda Kapuas untuk memperkuat kapasitas, memperluas wawasan, serta berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah berbasis kearifan lokal. (fah/hru/jp). 
 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes