BARABAI - Komisi IV dewan perwakilan rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja ke SMA N 9 Barabai, Senin (2/11) kemarin.

Dalam kunjungannya, komisi IV memonitoring proses belajar mengajar selama masa pandemi covid-19 ini.

Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Barabai, Alnasrullah S.Pd mengatakan, pihaknya kesulitan melakukan pembelajaran daring secara menyeluruh, karena sebagian siswa berasal dari desa-desa di pegunungan yang tidak mempunyai gadget dan sinyal internet yang terbatas.

”Siswa kami banyak yang berasal dari desa-desa di atas pegunungan, sebagian tidak memiliki gadget dan sinyal disana juga sangat terbatas," ujar Alnasrullah.

Pihak sekolah berinisiatif melakukan pembelajaran ”semi daring“ dengan memerintahkan anak didik nya yang tidak memiliki gadget untuk datang bergantian ke sekolah mengambil materi pembelajaran, demi tetap mengikuti proses belajar mengajar dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

Komisi IV melalui Wakil Ketua Komisi, H. Iberahim Noor, SE menghimbau kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan sekolah sekolah yang letaknya jauh dari kabupaten, dan memprioritaskan pembangunan gedung sekolah SMA N 9 barabai yang mengalami kerusakan.

Komisi IV juga berjanji membawa aspirasi dari pihak sekolah ke pembahasan anggaran 2022.

Setelah melakukan kunjungan kerja ke SMAN 9 Barabai, Komisi IV melanjutkan monitoring ke SMK N 1 Tapin Selatan.

Luasnya wilayah sekolah yang mencapai 56 hektar membuat pihak sekolah menyoroti masalah keamanan sekolah yang dinilai sangat kurang. 

Banyak peralatan-perlatan yang hilang ujar Rusanti S. Pi, M.Pd selaku pelaksana harian (PLH) Kepala Sekolah SMKN 1 Tapin Selatan. Belum lagi anggaran pemeliharaan bangunan yang terbatas, membuat banyak bangunan kelas yang lepas dari pemeliharaan.

Komisi IV melalui Wahyudi rahman, SE, MM menyarankan pihak sekolah untuk mencatat semua keluhan serta aspirasi nya, untuk di bawa ke rapat dengar pendapat dengan instansi terkait. (hms/mah/jp).