BARABAI - Tidak Terasa, Kamis 24 Desember ini Kabupaten Hulu Sungai Tengah genap berusia 61 tahun. Seiring itu, masa kepemimpinan Bupati Hulu Sungai Tengah, H. A. Chairansyah juga telah memasuki tahun kelima atau periode terakhir dari rentang waktu selama lima tahun dalam masa pemerintahan kepala daerah.

Dalam perjalanannya, untuk mewujudkan visi terwujudnya masyarakat Hulu Sungai Tengah yang Agamis, Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat banyak tantangan yang harus di hadapi.

"Bagaimana elemen-elemen dalam visi menjadi rangkaian misi yang merupakan upaya umum pemerintah daerah untuk mewujudkan sebuah visi dengan cara efektif dan efisien,"ucapnya.

Dia juga menambahkan Peningkatan kualitas kehidupan dan keserasian hubungan antara ulama dan umara. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan Subuh Keliling (Suling), dalam kegiatan itu H. A. Chairansyah berpesan untuk selalu menciptakan kerja sama baik dalam membangun banua, menjaga stabilitas keamanan, kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

"Ditengah pandemi covid-19 yang melanda tidak lupa program-program bidang kesehatan, serta kemandirian terus dilakukan. Tercatat penyediaan beras jaringan pengamanan sosial covid-19 di kabupaten HST dialokasikan anggaran melalui BTT sekitar Rp6,1 Milyar, dan untuk penyediaan beras kurang lebih 689.695 kg yang tersebar di 11 kecamatan,"jelasnya. 

Adapun para penerima bantuan adalah petugas kebersihan mesjid, guru agama, ustad/zah TKA, pasukan kuning, penarik becak, ojek, juru parkir, sopir, penjual pentol, mualaf dan masyarakat kabupten HST yang terdampak.

"Sosialisasi mencegah wabah covid-19, gencar dilakukan H.A Chairansyah ditempat umum seperti pasar, bersama dengan Forkopimda kabupaten Hulu Sungai Tengah menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker, mejaga jarak, mencuci tangan dengan sabun guna pencegah penularan menjadi lebih besar," ucapnya.

Masih kata Chairansyah, menambahkan dengan didampingi Tim Penggerak PKK dan Organisasi Pengerak Profesi Kesehatan se-kabupaten Hulu Sungai Tengah, dengan cara membagikan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Pembangunan infrastruktur merupakan suatu rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana untuk membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pembangunan,"jelasnya. 

Dengan ditandatanganinya prasasti peresmian program Kotaku, Bupati Hulu Sungai Tengah, H A Chairansyah, mengatakan dalam penerapan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) banyak nilai yang berharga dan layak dikembangkan eksistensinya dalam rangka memperbaiki kualitas hidup masyarakat. 

"Tidak sekedar mengejar kuantitas dan kualitas fisiknya saja, tetapi lebih menekankan implementasi nilai-nilai universal (Gerakan Moral). Prinsip universal kemasyarakatan atau good governance dan pembangunan berkelanjutan,"tambahnya. 

Maka sesuai dengan tujuan umum program ini, yaitu untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di pemukiman kumuh perkotaan untuk mendukung perwujudan permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

Selain itu dalam hal membangun ekonomi kerakyatan yang berbasiskan perikanan, Bupati Hulu Sungai Tengah melakukan Kegiatan Temu Lapang dengan pembudidaya ikan haruan di desa Mahang Baru, kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS).

"Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah untuk berdiskusi menyampaikan pandangan dan pendapat serta permasalahan yang dihadapi dilapangan khususnya kendala teknis dalam kegiatan budidaya perikanan, sehingga bisa mendapatkan solusi,"ungkapnya.

Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah pada pelayanan publik yang diselenggarakan H. A Chairansyah sebagai pengarah turut berperan aktif dalam komitmen bersama pelaksanaan Pengaduan Masyarakat dengan menggunakan SP4N-LAPOR!, Yang mana selama dua tahun berturut-turut 2019 dan 2020 berhasil menjadi TOP 30 Pengelola Pengaduan Masyarakat Terbaik tingkat Instansi Pemerintah seluruh Indonesia, pungkasnya.(hen/ji/jp)