Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan melaksanakan pendataan keluarga tahun 2021 terhitung mulai 1 April- 31 Mei 2021.
Pendataan ini dilakukan sebagai validasi data, tujuannya untuk pelaksanaan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak setiap lima tahun sekali melalui kunjungan ke keluarga dari rumah ke rumah.
Pendataan Keluarga tersebut sebagai amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta Peraturan Pemerintah No 87 tentang perkembangan kependudukan, pembangunan keluarga, keluarga berencana, dan sistem informasi keluarga.
Setelah didata, Bupati Hulu Sungai Selatan, Drs. H. Achmad Fikry mengaku hari ini sangat bersyukur dengan datangnya petugas pendata dan kami telah memberikan informasi yang dibutuhkan.
"Sesuai dengan himbauan kita terdahulu, setiap yang dikunjungi menyiapkan kartu keluarga untuk memudahkan pendataan, dan kami sebagai warga negara sudah melaksanakan kewajiban kami untuk didata," ucapnya.
Bupati menghimbau kepada seluruh penduduk yang akan dilakukan pendataan, agar bisa menerima petugas pendataan dengan baik dan bisa memberikan informasi yang sebenarnya.
"Harapan saya kepada masyarakat Hulu Sungai Selatan, meskipun nanti pendataan sampai bulan puasa karena jadwal pendataan sampai 31 Mei 2021. Saya mohon terima mereka dengan baik dan berikan informasi yang dibutuhkan dan ditentukan," harapnya.
Selain itu, Bupati juga menghimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. "Karena bagaimanapun juga antara yang datang dan menerima harus tetap mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya.
Bupati menjelaskan, jika pendataan ini tidak ada kaitan dengan bantuan, pajak, dan lain lain. Selain itu, juga tidak ada kaitan dengan apapun, hanya kaitannya adalah bagaimana kita dengan keluarga.
"Pendataan ini hanya ingin melihat proses kehidupan keluarga kita, jadi tidak usah ragu untuk menerima mereka," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Plt. Kepala Dinas PPKBPPPA HSS, Hanti Wahyuningsih, menjelaskan untuk pendataan keluarga ini nantinya disediakan profil data keluarga secara mikro, karena dari keluarga ini akan terlihat keluarga yang punya balita, remaja, dan lansia.
"Selain itu, juga keluarga yang memiliki anak dengan kondisi gizi yang dikategorikan belum sesuai atau stunting," ungkapnya.
Dikatakannya, tujuan pendataan ini adalah untuk memotret keluarga-keluarga yang nantinya akan digunakan untuk perencanaan program kedepan seperti apa yang dikatakan Bupati.
"Kami harap masyarakat memberikan data yang benar dan akurat, karena dengan data yang akurat nantinya program pemerintah akan lebih sesuai kepada masyarakat, guna meningkatkan kesejahteraan mereka juga," tuturnya.
Hanti Wahyuningsih juga menambahkan, bahwa metode pendataan ini ada dua, yaitu manual dan online.
"Kader yang menggunakan secara online ada 60 persen untuk desa-desanya, dan yang manual ada 40 persen," ungkapnya.
Lanjutnya, kebetulan di Kandangan menggunakan manual dengan formulir, jadi nanti setelah datanya terhimpun baru kemudian direkap dan selanjutnya dilaporkan.
"Kalau online langsung menggunakan gadget, jadi kader-kadernya yang sudah sering menginput menggunakan gadget," tandasnya. (af/jp).
