BREAKING NEWS

Senin, 10 Mei 2021

Camat Jekan Raya Dukung Pembangunan Rumah Duka

PALANGKA RAYA- Yayasan Sosial Rumah Duka Palangka Raya menggelar ritual adat dayak "Manantilang Sial Kawe" pada hari, Minggu 9 Mei 2021 guna menetralisir aspek kesialan Gedung Rumah Duka yang sedang dibangun.

Selain itu, digelar juga pesta adat, Mempataduh atau mempatende karidu kalait, yang artinya menciptakan ketentraman magis terhadap pembangunan rumah duka.

Sebagai pelaksana ritual dilakukan oleh Basir atau Pasor dari Majelis Agama Keharingan Indonesia (MAKI) Provinsi Kalimantan Tengah. Lokasinya di Jalan Yos Sudarso Ujung Kota Palangka Raya.

Disampaikan oleh Camat Jekan Raya Sri Utomo, walaupun sempat ada miskomunikasi antara Pengurus Yayasan dengan beberapa orang warga, namun dapat diselesaikan dengan baik setelah beberapa kali pertemuan.

"Kemarin miskomunikasi terkait Izin Mendirikan Bangunan yang dikira oleh warga masuk kawasan menteng, sekalinya Palangka, karena jelas IMB nya ada, dan kehadiran yayasan ini sangat membantu masyarakat," kata Sri Utomo.

Sri Utomo mengharapkan, yayasan ini bisa mengakomodir semua agama, pasalnya kegiatan pembangunan yayasan sosial termasuk mendukung program walikota. Kedepan, bisa meningkatkan ekonomi dengan membuka warung dan sebagainya disekitar rumah duka ini.

"Bagusnya rumah duka ini bersifat sosial bukan untuk ekonomi. Akan tetapi akan meningkatkan ekonomi jika masyarakat memanfaatkan kawasan yang ada disekitar bangunan untuk usaha, protes itu dikira Krematorium yang mengeluarkan asap padahal bukan," tuturnya.

Sementara itu, Lurah Palangka Elia Agustina, menanggapi hal ini, Ellia mengatakan rumah duka ini baik untuk umat beragama. Karena mengedepankan keluarga yang tidak  mampu bisa disemayamkan di sini.

Ketua Yayasan Benny menegaskan, yayasan ini bertujuan untuk sosial. Yang mana pendirinya terdiri dari pengusaha yang ada di Kota Palangka Raya, nantinya masyarakat tidak mampu bisa menggunakan rumah duka ini.

"Ini diperuntukan untuk sosial dan gratis bagi masyarakat tidak mampu guna penyemayaman. Terkait masalah teknis kedepannya kita bersinergi dengan aturan pemerintah," tuturnya.

Ujar Beny, Ide ini muncul karena Palangka Raya belum memiliki rumah duka di Kalteng, daerah lain kebanyakan sudah. Terkait apakah bangunan ini memerlukan IMB dan amdal, Benny menegaskan untuk IMB sudah jelas ada, akan tetapi untuk Amdal rasanya tidak terlalu perlu.

"Kalau amdal tidak terlalu perlu deh, karena ini sifatnya persemayaman bukan kremasi," tegasnya didampingi tim hukum Yayasan Suriansyah Halim.

Terpisah, Basir maki Ready A Timbang mengatakan tujuannya adalah agar tidak terkandung lagi unsur-unsur kesialan dari alam dan leluhur, biar tetangga tidak terkena dampak nya.

"Kita ingin kesinergian dengan alam semesta. Ritual itu kami menimbun kepala babi, ketupat telor uang logam dan lainnya. Dan penguburan kepala diletakan dibagian tengah bangunan," pungkasnya. (emca/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes