TAMIANG LAYANG- Pemerintah Desa Siong, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur mengembangkan wisata anggrek hitam di daerah itu berkonsep berbasis ekonomi kerakyatan.
Kepala Desa Siong, Sidianto mengatakan, bahwa dalam pengembangan wisata anggrek hitam tersebut, pengelolaan seluruhnya diserahkan kepada warga masyarakat yang mengelola.
Dia menjelaskan, warga desa juga diberi kesempatan yang mana nantinya membuka berbagai usaha yang mendukung aktivitas pengunjung, seperti usaha kuliner, dan lainnya. Menurutnya, langkah itu dilakukan agar warga dapat merasakan dampak pengembangan secara langsung.
"Dengan demikian warga akan merasa memiliki destinasi wisata ini, sehingga bisa menjaga kebersihannya, keamanan, dan kenyamanan setiap para pengunjung yang berkunjung,” kata Sidianto, Minggu (30/5/2021).
Ia mengatakan, wisata anggrek hitam itu mulai dikembangkan sejak akhir tahun 2017 lalu. Berbagai sarana penunjang wisata lainnya terus dibenahi dan dibangun oleh pemerintah desa.
"Ditempat wisata saat ini sudah berdiri rumah panggung, dan rumah pohon," ujarnya lagi.
Selain itu, kata Sidianto, dibangun juga fasilitas umum WC, pembuatan alat bermain khusus dewasa dan anak-anak.
"Penataan anggrek dan pengumpulan anggrek dari wilayah sekitar juga sudah. Hal itu semata-mata kita lakukan agar anggrek tidak punah," katanya.
Terkait infrastruktur penunjang wisata anggrek hitam tersebut, Sidianto menuturkan, bahwa pihaknya sudah melakukan pembukaan jalan. Kemudian, pembangunan rehab titian, dan pembangunan tempat peristirahatan atau pendopo.
"Untuk pendopo yang dibangun itu, agar pengunjung yang datang bersama keluarga maupun sanak saudara bisa bersantai, sambil beristirahat melihat pemandangan anggrek hitam itu," tuturnya.
Dia menjelaskan, Pemdes Siong akan terus mengembangkan wisata tersebut. Dimana, pengembangan wisata anggrek hitam tersebut kita gagas berbasis ekonomi kerakyatan dengan pengelolaannya memberdayakan warga setempat sendiri.
"Pengelolanya kita manfaatkan warga yang tidak bekerja. Selain itu, warga yang sudah agak lanjut usia (lansia) atau sudah pensiun dari bekerja," katanya lagi.
Sidianto berharap keberadaan wisata anggrek hitam itu bisa membantu perekonomian bagi masyarakat yang mengelola. Apalagi ditengah wabah pandemi COVID-19 yang melanda sekarang dan hingga saat ini belum berakhir.
"Saya mengajak kepada warga agar bersama-sama mengembangkan wisata anggrek hitam ini. Karena ini milik kita bersama, dan tanggung jawab kita bersama," pungkasnya. (zi/li/jp).


















