Hal itu dikatakan Kepala Desa Haringen, Yasen, kepada awak media pada saat meninjau lokasi Budi daya ikan Patin, bersama Camat Dusun Timur, Koramil Tamiang Layang, Babinsa, dan Bhabinkantibmas, Jum’at (30/7/2021).

Yasen menuturkan, bahwa budidaya ikan Patin milik Desa Haringen tersebut sudah berjalan selama dua bulan.

"Anggaran biayanya dari Dana Desa (DD) tahun 2021 sekitar Rp145 juta. Dengan sistem pengelolaannya pinjam pakai lahan,” tuturnya.

Yasen menerangkan, sejauh ini kolam sudah terisi ikan patin ada dua buah. Masing-masing kolam itu terisi ikan Patin sebanyak 15.000 ekor. Jadi, total semuanya ada 30.000 ikan Patin.

"Sementara untuk hasil bersih dari budidaya ikan Patin tersebut disepakati 60 persen untuk pengelola, dan 40 persen untuk PADes Haringen,” terangnya.

Yasen menjelaskan, untuk pemasaran ikan Patin ini sudah ada, yaitu ke Muara Teweh (Kabupaten Barito Utara, Kalteng), dan ke Provinsi Kaltim. 

"Untuk satu kilo kebawah pemasarannya ke Muara Teweh, sedangkan satu kilo ke atas ke Kaltim. Dan sudah dipastikan ada penerimaan," jelasnya.

Yasen menegaskan, bahwa dalam usaha budi daya ikan patin tersebut, pihaknya menempatkan orang-orang yang mengerti dalam pengelolaannya.

"Tujuannya agar budi daya ikan patin ini berhasil dan tidak gagal," tegasnya.

Yasen mengatakan, bahwa pihaknya juga sudah merencanakan untuk menambah dua kolam usaha budi daya ikan patin  yang nantinya dianggarkan pada Tahun 2022.

"Rencana tahun 2022 mendatang, kita tambah lagi dua kolam, dengan menebar bibit ikan patin sebanyak 30.000 ekor," demikian Yasen. (zi/jp).