ALALAK- Federasi Internasional (IFRC) merupakan organisasi yang menaungi PMI setiap Negara yang mengkoordinir khusus bencana alam, jika ada terjadi musibah bencana di setiap negara dan daerah.
Sehingga Federasi Internasional koordinasi dengan PMI Negara lain seperti Afrika, Malaysia, Amerika, RRC, dan Korea, untuk menghimpun sumbangan partisipasi. Setelah terkumpul disalurkan kembali melalui perwakilan PMI Negara yang terdampak musibah bencana alam.
Kepala Markas PMI Batola, Budi Arif mengatakan bahwa untuk Kalimantan Selatan ada empat kabupaten yang terdampak bencana banjir pada beberapa bulan lalu, yakni Kabupaten Batola, Banjar, dan Tanah Laut serta Hulu Sungai Tengah.
"Karena adanya dampak musibah itu, Barito Kuala mendapatkan bantuan berupa tong untuk air bersih sebanyak 110 buah," kata Budi Arif.
Budi menjelaskan, di Barito Kuala ada 3 kecamatan yang terdampak banjir yaitu, Kecamatan Alalak, Mandastana, dan Jejangkit.
Untuk Kecamatan Alalak, ucap Budi, ada 15 desa yang mendapatkan bantuan tong air bersih, yang masing-masing desa dapat 3 buah isi 600 liter.
"Sedangkan di Kecamatan Mandastana ada 14 desa, dan Kecamatan Jejangkit ada 7 desa," terangnya.
Budi menambahkan program ini adalah sumbangan dari Federasi Internasional yang di koordinir oleh PMI Provinsi Kalsel untuk di salurkan ke PMI kabupaten yang terdampak musibah bencana alam.
"Harapan kami adalah operasi air bersih jika nanti musim kemarau dan sulit mendapat air bersih, maka pihak PMI Kabupaten Batola siap untuk mendistribusikan keperluan air bersih untuk keperluan masyarakat desa, yang di tampung dengan tandon air yang di beri dari PMI," ungkap Budi.
Sementara itu, Kades Belandean Elly Rahmah mengungkapkan rasa terima kasih kepada PMI Provinsi Kalsel dan PMI Kabupaten Batola atas partisipasi sumbangan tong air untuk desanya.
"Mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga desa khususnya Belandean," ungkapnya. (mah/jp).
