BREAKING NEWS

Rabu, 27 Oktober 2021

Pemuda Remaja Barito Timur Diberikan Pembinaan Antar Agama Oleh Pemprov Kalteng

Pemuda remaja diberikan pembinaan antar agama

TAMIANG LAYANG- Pemuda remaja di Kabupaten Barito Timur diberikan pembinaan antar agama oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kalteng, Rabu (27/10/2021) di Gedung Pertemuan Umum Mantawara Tamiang Layang.

Kegiatan yang diikuti 40 orang peserta dari berbagai agama tersebut dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan, dan dibuka oleh Karo Kesra Setda Provinsi Kalteng Achmad Hairudin.

Sambutan Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran yang dibacakan Karo Kesra Setda Kalteng menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal mendidik dan membentuk pemuda remaja menjadi generasi sehat, cerdas, kreatif dan mandiri dalam mengenal agama sebagai basis pertumbuhan rohani.

"Dengan demikian mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang tangguh dan kuat serta diharapkan sebagai generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan Bangsa Indonesia ke depan," ungkapnya.

Menurutnya, kemajemukan di Indonesia tidak bisa hanya disikapi dengan prinsip keadilan, melainkan juga dengan prinsip kebaikan. 

Keadilan adalah keseimbangan dan ketidakberpihakan dalam menata kehidupan dengan asas hukum dan kepastian di dalamnya. Akan tetapi, keadilan atas adanya hukum formalitas hitam putih secara rigid juga tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kebaikan, yaitu unsur yang melandasi prinsip keadilan.

Ia menjelaskan, tolak ukur moderasi beragama yaitu seberapa kuat kembalinya penganut agama pada inti pokok ajaran, yaitu nilai kemanusiaan melalui kemanusiaan. Oleh karena itu, perbedaan agama di tengah masyarakat bukan menjadi persoalan mengganggu keharmonisan.

"Melalui kesepakatan bersama menunjukkan kerja sama di antara sesama manusia yang beragam, karena bagaimanapun manusia memiliki keterbatasan sehingga keragaman itu akan saling menutupi kekurangan," terangnya.

Ia menambahkan, keragaman diciptakan Tuhan YME untuk membuat sesama manusia saling menyempurnakan. Keragaman itu adalah kehendak Tuhan karena manusia yang beragam membutuhkan kesepakatan. 

"Inti pokok ajaran agama bagaimana setiap kita tunduk dan taat terhadap kesepakatan bersama," ujarnya.

Lanjutnya, manusia yang beragam latar belakang agar bisa tertib dan bisa memicu suasana beragama yang moderat. 

"Tujuan agama dihadirkan agar tercipta ketertiban umum di tengah kehidupan bersama yang beragam," kata dia.

Ia menegaskan, menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama. Selain itu, juga bukan berarti cenderung terbuka dan mengarah kebebasan. 

"Keliru apabila ada anggapan bahwa seseorang yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak memiliki militansi, tidak serius, atau tidak sungguh sungguh dalam mengamalkan ajaran agamanya," tegasnya.

"Oleh karena pentingnya keberagamaan yang moderat bagi kita umat beragama, maka jangan biarkan Indonesia menjadi bumi yang penuh dengan permusuhan, kebencian, dan pertikaian," ujarnya.

"Kerukunan baik dalam umat beragama maupun antar umat beragama adalah modal dasar bangsa ini menjadi kondusif dan maju," imbuhnya.

Dia berharap melalui ilmu yang didapat dalam kegiatan ini, dapat membawa dampak positif bagi generasi muda Kalimantan Tengah.

Untuk diketahui, kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni Rabu (27/10) dan Kamis (28/10), serta diisi dua orang narasumber yakni dari FKUB dan Kemenag Barito Timur. (zi/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes