BREAKING NEWS

Selasa, 02 November 2021

Polres Barito Timur Apel Gelar Personel dan Sarpras Penanggulangan Bencana Banjir

TAMIANG LAYANG- Polres Barito Timur apel gelar personel dan sarpras dalam rangka penanggulangan bencana banjir diwilayah setempat, Senin (02/11/2021).

Apel yang berlangsung di halaman Mapolres Bartim tersebut dipimpin oleh Kapolres Barito Timur, AKBP Afandi Eka Putra S.I.K, dan diikuti anggota polres, TNI, BPBD Damkar Bartim, dan relawan.

Hadir dalam apel tersebut, Pabung 1012/Buntok, Kepala Pelaksana BPBD Damkar Bartim, dan PJU Polres Bartim.

Kapolres Barito Timur, AKBP Afandi Eka Putra mengungkapkan, bahwa hari ini kami jajaran Polres Barito Timur Polda Kalimantan Tengah melaksanakan apel gabungan bersama instansi terkait termasuk juga masyarakat dalam hal penanggulangan bencana banjir di wilayah Kalimantan Tengah.

Afandi menjelaskan, saat ini kita sudah mendapatkan peringatan dini cuaca dari BMKG beberapa hari kedepan akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan, termasuk di Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Barito Timur.

"Oleh karena itu, kita diminta menjaga kesiapsiagaan mulai dari personel, sarpras hingga cara bertindak, dan juga mengecek personel serta sarpras nya," ungkap Afandi kepada awak media usai memimpin apel.

Afandi mengatakan, setelah apel ini, kita juga akan rapat kembali dengan instansi terkait dan masyarakat.

"Hal ini untuk lebih memantapkan cara bertindak yang lebih efektif dalam hal penanggulangan bencana banjir," kata dia.

Afandi menambahkan, untuk wilayah Barito Timur kita sudah ada pengalaman dalam penanggulangan bencana Banjir, walaupun masih masuk dalam kategori rendah untuk resiko banjir, namun tidak mengurangi kesiapsiagaan kita di jajaran Barito Timur.

"Kita sudah ada pengalaman beberapa bulan yang lalu kejadian banjir diwilayah Dusun Tengah dan Pematang Karau. Hal itu tentunya harus memantapkan kita dan lebih siap untuk penanggulangan bencana banjir kedepan jika ada terjadi lagi," ujarnya.

Afandi menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan pada saat pembukaan lahan untuk bertani maupun berkebun yang dapat menimbulkan resiko dan menambah resiko banjir.

"Jikalau ada kegiatan yang menimbulkan resiko banjir dan menambah resiko banjir, kita berharap agar direboisasi atau dikembalikan lagi alamnya," tandasnya. (zi/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes