BREAKING NEWS

Senin, 01 November 2021

PTM Terbatas Berlangsung di Barito Timur, BPBD Damkar Terus Awasi Prokes

TAMIANG LAYANG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Damkar Kabupaten Barito Timur hingga saat ini tetap melakukan pengawasan protokol kesehatan saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung.

"Kita terus mengawasi lalu kita akan melakukan evaluasi dimana hasilnya akan dilaporkan kepada pimpinan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Barito Timur, Riza Rahmadi melalui telepon genggam di Tamiang Layang, Minggu (31/10/2021).

Riza Rahmadi menjelaskan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kasus COVID-19 di satuan pendidikan. Pihak sekolah diminta juga tidak lengah untuk tetap menerapkan menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Termasuk di lingkungan tempat tinggal. Pengamanan di masyarakat juga harus ditingkatkan.

Tidak ditemukannya kasus COVID-19 di satuan pendidikan merupakan hal yang baik. Karena ada tiga kemungkinan langkah yang akan diambil diantaranya, pertama jika kondisi semakin membaik, dan kasus COVID-19 berangsur menurun setiap harinya, maka jumlah siswa yang masuk akan ditambah.

Kedua, kata dia, jika kondisi tetap alias tidak berubah seperti sebelumnya, maka jumlah siswa yang masuk serta jam pelajaran yang dilaksanakan juta tetap atau tidak ada penambahan maupun pengurangan.

"Ketiga, adalah jika kondisi memburuk dimana angka COVID-19 meningkat dan ditemukan ada siswa yang terpapar COVID-19, maka pembelajaran tatap muka sementara dihentikan,” ujar Riza.

Karena itu, Riza meminta tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai aturan yang ada selama pembelajaran tatap muka berlangsung, utamanya adalah sarana dan prasarana protokol kesehatan.

Protokol kesehatan dimaksud yakni adanya alat pengukur suhu tubuh, pemakaian masker, pengaturan jarak duduk, tidak ada kerumunan atau tempat yang membuat kerumunan seperti kantin sekolah.

"Jadi, sekolah wajib memiliki alat pengukur suhu dan memakainya saat jam masuk sekolah. Selain itu, wajib memakai masker di areal sekolah dan kantin sekolah tidak diperbolehkan buka karena akan membuat kerumunan,” tutup Riza Rahmadi. (zi/bb/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes