BREAKING NEWS

Kamis, 10 Februari 2022

Mutu Karet Rendah, Petani Tidak Miliki Kekuatan Dalam Menentukan Harga

TAMIANG LAYANG- Rendahnya mutu karet merupakan salah satu penyebab petani tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Keadaan ini kemudian dimanfaatkan oleh para tengkulak dalam memainkan harga bokar yang tidak sesuai dengan harga yang ada di pasaran. 

Hal itu disampaikan oleh Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas pada acara studi banding peningkatan mutu dan pemasaran bokar, di Aula Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/2) kemarin.

Ampera mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama dan dirasakan oleh para petani di Barito Timur. Berangkat dari permasalahan itu, Bupati Bartim bersama rombongan Tim Ekonomi Kerakyatan Barito Timur melakukan studi banding.

"Kami ingin belajar dan menggali kiat-kiat dalam peningkatan mutu bokar dan harga di tingkat petani serta pabrikan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat,” ujar bupati.

Orang nomor satu di Gumi Jari Janang Kalalawah ini juga mengutarakan, ingin menimba ilmu dari Unit Pengolahan dan Pemasaran Bongkar (UPBB) Petani Karet Binaan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, sekaligus melihat langsung pabrik karet yang menerima penjualan bokar petani karet di Kalbar.

Atas permintaan bupati tersebut, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat menghadirkan pengurus Unit Pengolahan dan Pemasaran Bongkar (UPBB) Petani Karet dari Kabupaten Sambas.

Setelah mendengarkan penjelasan, Bupati bersama Sekda Bartim Panahan Moetar dan rombongan langsung menuju pabrik karet PT. Hok Tong Pontianak.

Di perusahaan tersebut, Bupati Barito Timur dan rombongan didampingi oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar dan pemilik PT. Hok Tong berkeliling di areal perusahan.

Ampera dan rombongan melihat langsung proses pengolahan karet dari bahan mentah (lom) menjadi bahan setengah jadi yang sudah dikemas dalam plastik. 

Dari informasi yang diperoleh, bahan setengah jadi yang sudah dikemas itu akan di eskpor ke Negeri Ginseng atau yang lebih dikenal Korea. (zi/dsk/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes