BREAKING NEWS

Selasa, 15 Februari 2022

Warga Desa Antar Raya Keluhkan Jalan Usaha Tani Rusak Parah

MARABAHAN- Warga Desa Antar Raya, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Batola mengeluhkan jalan usaha tani milik aset Desa Antar Raya mengalami rusak parah dan hampir tak bisa dilewati kendaraan bermotor. 

Jalan usaha tani ini merupakan akses utama warga setempat untuk menuju ke lahan perkebunan dan pertanian. Tidak hanya itu jalan ini juga menghubungkan ke Desa Karya Tani, Kecamatan Barambai, Kabupaten Batola.

Rusaknya jalan usaha tani ini juga diduga diakibatkan adanya aktivitas salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tengah beroperasi sejak tahun 2017 lalu.

Dengan kerusakan ruas jalan sepanjang 1 kilometer lebih dan kondisi sangat becek, hampir tak bisa dilewati menggunakan kendaraan bermotor.

Seperti halnya yang diungkapkan Jum'at Nor, kesulitan untuk ke lahan perkebunan sudah bertahun-tahun karena kondisi jalan mengalami kerusakan.

"Jika sehabis hujan jalan ini tak bisa sama sekali untuk dilewati menggunakan sepeda motor dikarenakan sangat becek dan berlumpur," ungkap Jum'at Nor saat dibincangi awak media ini, Selasa (15/2/2022).

Jum'at Nor berharap pihak pemerintahan desa atau kabupaten bisa membantu perbaikan jala rusak ini.

"Selain itu, kami juga berharap adanya pertanggungjawaban pihak perusahaan perkebunan untuk bisa memperbaiki kerusakan jalan," harapnya.

Sementara itu, Kades Antar Raya, Samsuriadi mengatakan, jalan usaha tani yang merupakan aset Desa Antar Raya ini mengalami kerusakan cukup parah sejak tahun 2017 lalu.

"Rusaknya jalan ini akibat adanya diambil alih oleh perusahaan perkebunan sawit dan akibat kerusakan jalan usaha tani ini sudah sering dikeluhkan warga," katanya.

Menurutnya, jalan ini sebelumnya sudah dilakukan pengerasan pada tahun 2016 lalu, namun tahun 2017 jalan ini dikeruk oleh pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit, sehingga kondisi jalan jadi sangat becek dan berlumpur jika hujan.

"Sementara ini untuk menggunakan Dana Desa sudah tak mencukupi lagi, lantaran adanya peralihan penggunaan anggaran untuk bantuan warga terdampak COVID-19 serta keperluan lainnya," jelas kades Samsuriadi.

Tambah kades, akibat rusaknya jalan tersebut membuat warga susah untuk melewati ke kebun dan pertanian.

"Akibat sudah jalan tersebut banyak lahan perkebunan warga menjadi banyak terbengkalai, lantaran akses satu-satunya ini mengalami kerusakan," demikian kades. (hru/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes