Kegiatan KTD GMNI yang bertema “Mengejar, Menyebar, Mengakar” ini dibuka Bupati Batola Hj Noormiliyani AS melalui Plt Asisten Bidang Administrasi Umum (Adum) Purkan di lokasi Agro Wisata Talaran Setara, Desa Karya Maju Kecamatan Marabahan, Jumat (11/3/2022).
Pembukaan Kaderisasi KTD GMNI yang juga dihadiri Ketua DPD GMNI Kalsel diwakili Wakil Bidang Politik dan Hukum (Polhum) Riki, Ketua GMNI Banjarmasin Bayu Hendra Kusuma, Kades Karya Maju Nurmanto, dan Ketua Karang Taruna Wirayuda Eko Alfian ini ditandai penyerahan foto Bung Karno dari DPD GMNI Kalsel kepada Plt Asisten Bidang Umum Purkan dan kepada Kades Karya Maju Nurmanto.
Purkan yang merupakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) ini saat membacakan sambutan Bupati Hj Noormiliyani AS menyatakan, sangat menyambut baik dan memberi apresiasi atas dilaksanakannya KTD GMNI di wilayah Kabupaten Batola.
Bupati memandang kegiatan KTD ini sangat penting dalam perspektif untuk mendapatkan kader unggulan sebagai calon pemimpin.
Karena itulah, lanjutnya, Pemkab Batola menempatkan mahasiswa dan organisasi kepemudaan sebagai mitra untuk membangun Kabupaten Batola dengan mempersiapkan calon-calon pemimpin yang handal.
Ketua GMNI Kalsel melalui Wakil Bidang Polhum Riki mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pemkab Batola dan Desa Karya Maju yang atas kesediaannya memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Banjarmasin untuk melaksanakan KTD.
Ia menerangkan, KTD ini merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh organisasi GMNI sebagai bentuk pendidikan peningkatan kualitas dari kader-kader mahasiswa yang ada.
Untuk itu kepada para mahasiswa yang tergabung dalam GMNI, sebut Riki, sepatutnya berbahagia karena melalui organisasi ini para mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan cukup banyak yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
"Perjuangan Bung Karno pada masa dulu ketika beliau menemukan ideologi marhaenisme memperlakukan orang-orang kecil yang tertindas dibantu dengan pemikiran-pemikiran untuk bisa bangkit dan maju,” paparnya.
Riki menambahkan, para mahasiswa yang sudah tergabung dalam GMNI akan memiliki beban yang cukup berat karena dari ilmu yang didapat harus diterapkan kepada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, setidaknya selaku kader harus mampu menjadi penyampai informasi yang benar.
Dalam menghadapi bonus demografi yang diperkirakan berlangsung antara 2030- 2045, sebut Riki, pemuda harus juga mempersiapkan diri mengingat akan terdapat dampak positif dan negatif karena usia produktif lebih mendominasi dari usia non produktif yang harus disikapi secara matang. Agar dampak negatif seperti pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan yang bisa memicu persoalan tidak terjadi.
Sebelumnya, Ketua GMNI Banjarmasin Bayu Hendra Kusuma mengatakan, kegiatan KTD GMNI ini dilaksanakan dalam upaya untuk menggali pengetahuan di tingkat paling basic bagi para peserta dengan harapan bisa menjadi kader.
Mengingat, lanjutnya, untuk bisa mendapatkan status kader di GMNI para peserta diberikan pendalaman dan penghayatan dari ilmu dan materi yang diberikan agar bisa diterapkan ke masyarakat.
Bayu menerangkan, GMNI Kota Banjarmasin baru pertama kali melaksanakan kaderisasi di luar Kota Banjarmasin. Tujuannya agar para kader bisa memiliki pengetahuan yang lebih ketimbang menggelar kegiatan hanya di dalam kota saja. Dengan harapan ilmu dan pengalaman yang didapat lebih optimal. (prkpmd/jp).

















