MARABAHAN- Akibat tidak terima lahan tempat tinggal mereka dituduh menempati lahan milik Pemerintah Daerah dari jual beli dengan kepala desa (kades) setempat, puluhan warga Desa Kolam Kiri, Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala (Batola), melakukan aksi protes di halaman kantor kecamatan setempat, Kamis (10/3/22).
Puluhan warga yang melakukan aksi protes ini merupakan perwakilan warga Desa Kolam Kiri, usai dituduh menempati lahan milik Pemerintah Daerah dari hasil jual beli dengan Kades Kolam Kiri.
Tuduhan jual beli lahan yang menjadi tempat tinggal warga sejak tahun 1979 tersebut, diduga dilakukan Kades Kolam Kanan, Kecamatan Wanaraya.
Atas tuduhan itulah yang diduga menjadi pemicu kemarahan warga Desa Kolam Kiri pada Kades Kolam Kanan.
Dalam aksi protes itu, Imron salah satu warga Desa Kolam Kiri mengungkapkan bahwa aksi yang pihaknya lakukan ini sebagai bentuk mempertahankan tempat tinggal yang sudah turun temurun.
"Kami tidak terima dituduh seperti itu oleh Kades Kolam Kanan," ungkapnya
Secara hak, terang Imron, pihaknya juga sudah ada sertifikat tanah.
"Jadi, Kades Kolam Kanan harus mempertanggungjawabkan ucapannya. Kami akan bawa ke jalur hukum, apabila Kades Kolam Kanan tidak meminta maaf," jelas Imron.
Kades Kolam Kiri, Untung Khodori mengatakan, tuduhan tersebut diterima dirinya dari Kejari Batola, lantaran dirinya dilaporkan Kades Kolam Kanan menjual lahan milik Pemerintah Daerah pada warga.
"Padahal lahan tersebut tidak bersertifikat daerah, melainkan atas nama warga masing-masing," katanya.
"Adanya laporan di Kejari Batola tersebut, saya sampaikan kepada warga, kemudian warga merasa terusik dan tidak terima saya dituduh menjual lahan pada warga," jelas Untung.
Sementara itu, Camat Wanaraya, Slamet Riyanto yang menerima aksi protes warga ini berjanji akan menyampaikan ke Dinas PMD dan Inspektorat Kabupaten Batola. (hru/hm/jp).