BREAKING NEWS

Rabu, 06 April 2022

Petani Belandean Mendapat Penyuluhan Tentang Serangan Penyakit Tungro

Kegiatan penyuluhan tentang penyakit Tungro Cwereng, dengan para petani desa Belandean

ALALAK – Gerakan pengendalian OPT Tungro Cwereng hijau yang dilaksanakan oleh THL Pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala bekerjasama dengan Balai perlindungan tanaman pangan dan hortikultura Laboratorium PTPH Sungai Tabuk, yaitu penyuluhan tentang serangan penyakit Tungro di lahan petani, kegiatanpun berlangsung di rumah Kepala Desa Belandean, Selasa (05/04).

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Alalak Kaswariadi, S.Pt, mengatakan penyakit tungro ini sudah ada mulai tahun 2008, dan pada tahun ini mulai betambah lagi karena adanya perubahan iklim yang tidak menentu, salah satunya hampir dua tahun terakhir ini kita tidak kemarau panjang, sehingga siklus-siklusnya bisa berkembang biak dan menyerang lahan pertanian milik para petani.

hampir seluruh lahan milik petani yang ada di wilayah Kecamatan Alalak ini, di serang oleh penyakit Tungro Cwereng hijau, maka dari itu tujuan kita hari ini, melakukan penyuluhan kepada para petani untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut, agar kita semua bisa mencegahnya, jadi kalu padinya sudah ada kuning coklat jangan ditanam tetapi di cabut dan di bakar agar siklus tungro bisa mati dan tidak menyebar ke tanam lainnya. 

“Padi yang sudah di serang oleh penyakit Tungro cwereng hijau ini, tidak bisa lagi di sembuhkan, tetapi dengan melakukan pencegahan penyemprotan dengan menggunakan obat Lugen Insektisida tersebut, kita bisa mencegah cwereng hijau tidak lagi menghinggapi padi milik para petani,” harap Kaswariadi.

Kepala Laboratorium PTPH Sungai Tabuk Kasidal, membagikan obat Lugen Insektisida pencegah penyakit Tungro kepada para petani

Selain itu penyuluh pertanian lapangan (PPL) Desa Belandean Suharno, menjelaskan kalu kita lihat mulai awal tanam sudah ada yang terserang penyakit Tungro, mudah-mudahan dengan adanya gerakan pengendalian OPT Tungro cwereng hijau ini, secara serempak dari para petani dapat kita kendalikan penyakit tungro tersebut.  

“Karena pengendalian penyakit tungro cwereng hijau ini, harus ada kesadaran semua pemilik lahan petani agar melaksanakan penyamprotannya secara serempak, kalu kita lihat pada saat ini kurang lebih 60 hektar yang terserang tungro dari luas tanam hampir 700 hektar yang ada di wilayah Desa Belandean,”jelas Suharno.

Sementara itu Kepala Laboratorium PTPH Sungai Tabuk Kasidal, menambahkan hampir semua lahan pertanian di wilayah Kabupaten Barito Kuala terkena serangan penyakit tungro Cwereng hijau ini, maka dari itu bagaimana cara kita melakukan pengendalian pencegahannya maupun jangka pendek dan jangka panjangnya.

“Sehingga pengendalian jangka panjangnya bagaimana cara kita memutus penyebaran virus penyakit tungro yaitu bagaimana rimbangunnya mati, karena kalu kita biarkan maka akan cepat berpindah ke semayan baru, dan akan membawa virus penyakit ke lain,” ungkapnya.

THL-POPT Ibu Evita melakukan penyemprotan untuk pencegahan penyakit Tungro di lahan milik ketua Gapoktan Warga Bersama Jumadin

Kades Belandean Elly Rahmah, mengatakan sangat berterima kasih atas kedatangan Kepala Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Alalak Kaswariadi, Kepala Laboratorium PTPH Sungai Tabuk Kasidal, serta THL Pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Evita Praptiningtyas, SP, dan PPL Desa Belandean Suharno, karena telah meluangkan waktunya dalam memberikan penyuluhan dan membantu para petani Desa Belandean dengan memberikan obat penyakit Tungro Cwereng hijau.

Mudah-mudah bermanfaat kepada para petani, dan hasil panennya nantinya bisa lebih meningkat lagi, sehingga setelah dilakukan pencegahan ini, tidak lagi terserang penyakit tungro tersebut, pungkas Elly. (ali/jp)

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes