BREAKING NEWS

Kamis, 26 Mei 2022

Meski Bebas PMK, Peternak di Bartim Diminta Tetap Waspada


TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) setempat bergerak cepat menyikapi adanya outbreak (wabah) penyakit mulut dan kuku (PKM) yang telah menyerang ternak sapi di Provinsi Jawa Timur. 

Diskanak Bartim langsung melakukan sosialisasi dan surveilans klinis PMK di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Barito Timur. Hasilnya negatif, tidak ada ditemukan penyakit mulut dan kuku pada hewan berkuku belah.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur, Mishael, S.Pi, SE, MM memaparkan, bahwa sebelum melakukan surveilans klinis PMK, pihaknya pada tanggal 10 Mei 2022 lalu mengikuti rapat koordinasi pengendalian PMK se-Kalimantan Tengah yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah secara daring melalui zoom meeting.

"Guna menindaklanjuti hasil rapat tersebut pada tanggal 11, 17 dan 19 Mei 2022 kami melakukan sosialisasi dan surveilans klinis PMK di lapangan,” papar Mishael.

Kadiskanak Bartim menjelaskan, pada tanggal 11 Mei 2022 lalu dilakukan sosialisasi dan surveilans kilnis PMK di Desa Luau Jawuk pada 21 ekor ternak sapi dan menunjukkan negatif gejala PMK. Selanjutnya pada tanggal 17 Mei 2022 dilakukan sosialisasi dan surveilans klinis PMK di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Pematang Karau, Kelurahan Ampah Kota Kecamatan Dusun Tengah, Desa Sibung, Desa Batuah, Desa Malintut dan Desa Tangkum Kecamatan Raren Batuah. 

"Dari hasil surveilans klinis PMK itu menunjukan gejala negatif PMK," ujarnya. 

Sedangkan tanggal 19 Mei 2022, lanjut Mishael, dilakukan sosialisasi dan surveilans klinis PMK di Desa Banyu Landas, Kecamatan Benua Lima sebanyak 5 ekor sapi dengan hasil surveilans menunjukkan gejala negatif PMK dan Desa Trans Siong, Kecamatan Paju Epat sebanyak 59 ekor sapi juga menunjukkan gejala negatif PMK.

Meski hasil surveilans klinis PMK menunjukan negatif, Mishael tetap mengimbau agar peternak sapi, kuda, kambing, domba, babi dan hewan berkuku belah lainnya di Kabupaten Barito Timur lebih memperhatikan kesehatan ternak, kesehatan kandang secara rutin dan kesehatan lingkungan.

Selain itu, Mishael juga meminta peternak sapi, kuda, kambing, domba, babi dan hewan berkuku belah lainnya melakukan penyemprotan desinfektan secara mandiri di sekitar kandang dan lingkungan rumah masing-masing. 

"Dan yang paling penting juga peternak tidak menjual ternak sapi, kuda, kambing, domba,babi dan hewan berkuku belah lainnya yang sakit/mati," imbuhnya.

"Ternak sapi, kuda, kambing, domba, babi dan hewan berkuku belah lainnya yang mati agar segera dikubur,” tandas Mishael. (zi/dsk/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes